Kebakaran di Gunung Semeru Potensi Semakin Meluas karena Angin Kencang

Kebakaran di Gunung Semeru sudah menghanguskan 60 hektare lahan dan hutan. Diperkirakan kebakaran akan terus meluas.

oleh Zainul Arifin diperbarui 26 Sep 2019, 04:00 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2019, 04:00 WIB
Kebakaran di Gunung Semeru Potensi Semakin Meluas Karena Angin Kencang
Tim gabungan pemadam kebakaran Gunung Semeru berupaya memadamkam kobaran api dengan ranting pohon (BB TNBTS)

Liputan6.com, Malang - Petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyebut potensi kebakaran Gunung Semeru terus meluas. Sampai petang ini tim gabungan pemadam kebakaran masih kesulitan untuk memadamkan titik api.

Sampai dengan petang ini sudah lebih dari 60 hektare luas lahan dan hutan hangus terdampak kebakaran Gunung Semeru. Titik api tersebar di lokasi Pusung Gendero, Ayek-ayek, Ungup-ungup, dan Batu Tulis.

"Ini masih dalam proses pengendalian dan berpotensi terus meluas," kata pelaksana tugas Kepala Sub Bagian Evaluasi Data Pelaporan dan Humas BB TNBTS, Arifin di Malang, Rabu, 25 September 2019.

Tim gabungan kesulitan untuk memadamkan kawasan yang sedang terbakar tersebut. Penyebabnya, lokasi yang sulit ditembus karena berada di kawasan tebing curam dan berbukit serta faktor alam lainnya.

"Faktor angin yang sangat kencang juga menyulitkan pemadaman. Kami juga harus memprioritaskan keselamatan petugas," tutur Arifin.

Titik kebakaran yang sudah berhasil dipadamkan meliputi pos Arcopodo, Kalimati, Kelik, Gunung Kepolo, Oro-oro Ombo, dan Pangonan Cilik. Jenis vegetasi yang terbakar didominasi tumbuhan bawah berupa semak, kirinyuh, kemlandingan, pakis, akasia, dan cemara gunung.

Pemadaman kebakaran Gunung Semeru dilakukan menggunakan alat seperti jet shooter atau pompa pemadam di punggung. Serta secara manual dengan memanfaatkan ranting pohon untuk memukul api sampai sekat bakar agar kebakaran tidak meluas.

"Tim mendekat ke titik api yang bisa dijangkau. Kami juga harus memantau arah angin untuk titik yang sulit dijangkau," ujar Arifin.

Pendakian Ditutup

Kebakaran di Gunung Semeru Potensi Semakin Meluas Karena Angin Kencang
Tim gabungan pemadam kebakaran Gunung Semeru kesulitan memadamkam api karena angin kencang. Kobaran api berpotensi terus meluas (BB TNBTS)

Pendakian di Gunung Semeru sendiri sudah ditutup sejak 22 September lalu. Seluruh pendaki yang sebelumnya berada di dalam kawasan sudah dievakuasi ke titik aman. BB TNBTS menyatakan pos perizinan tutup sampai api secara keseluruhan bisa dipadamkan.

"Pos pendakian di Ranupani saat ini sudah tidak ada lagi aktivitas pendakian, sudah bersih," tutur Arifin.

Titik api kebakaran di Gunung Semeru kali pertama diketahui pada 16 September. Petugas belum bisa memastikan apa penyebab utama kobaran api tersebut. Daun dan buah pohon cemara yang rontok dan mengering turut mempercepat api membesar.

Sejauh ini, total ada 62 personel tim gabungan pemadaman kebakaran yang diterjunkan ke kawasan kebakaran itu. Mereka terdiri dari petugas BB TNBTS, TNI dan Polri, BPBD Lumajang sampai komunitas porter dan Gimbal Alas.

"Upaya pemadaman dilakukan oleh tim gabungan secara bergantian memperhitungkan energi dan keselamatan petugas tentunya," kata Arifin.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya