Kasus Guru Cukur Rambut Belasan Siswi SMPN di Lamongan Karena Tak Pakai Ciput Berakhir Saling Memaafkan

Kepala Sekolah SMPN 1 Sukodadi Lamongan, Jawa Timur, Harto membenarkan adanya kasus penggundulan belasan siswi di sekolahnya karena tidak memakai ciput atau kain lapis penututup jilbab.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 30 Agu 2023, 13:34 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2023, 08:02 WIB
ilustrasi memotong potong rambut
Ilustrasi/Copyright pexels/RODNAE Productions

Liputan6.com, Lamongan - Kepala Sekolah SMPN 1 Sukodadi Lamongan, Jawa Timur, Harto membenarkan adanya kasus penggundulan terhadap belasan siswi di sekolahnya karena tidak memakai ciput atau kain lapis penututup jilbab.

Ia menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat sorang guru berinisial EN, mengajar kelas IX, pada Rabu 23 Agustus lalu.

Saat itulah, sang guru melihat beberapa siswi tidak memakai ciput sehingga memperlihatkan sebagian rambutnya. Kesal dengan penampilan sang siswi, guru tersebut lalu memperingatkan mereka dengan hukuman agar memakai ciput.

Saat itu lah, sang guru lalu menghukum para murid tersebut dengan cara memotong rambut dengan menggunakan pemotong rambut elektrik. Hasilnya di luar dugaan, rambut sejumlah siswi tersebut harus gundul sebagian lantaran dipotong secara asal.

"Enggak gundul (plontos). Enggak enak disebut gundul, ya dipotong sebagian saja. Karena pakai pemotong yang mesin (elektrik) itu jadi mungkin agak kebablasan," tegas Harto, Selasa (29/8/2023).

Atas insiden itu, sebagian wali murid pun sempat protes ke sekolah.  Ia pun, sempat melakukan upaya mediasi dengan mendatangi rumah sekaligus mengumpulkan wali murid di sekolah.

Mediasi pun digelar keesokan harinya, Kamis (24/8), dengan dihadiri Harto, guru berinisial EN dan 10 wali murid yang anaknya jadi korban.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Guru Mengaku Salah

forum itu, kata Harto, wali murid dan guru pelaku penggundulan itu sepakat saling memaafkan. EN mengaku perbuatannya sudah salah. Harto juga mengakui telah melaporkan kasus itu ke Dinas Pendidikan Lamongan.

Saat ini EN pun ditarik oleh Dinas Pendidikan Lamongan, dan tak boleh mengajar di SMPN 1 Sukodadi hingga waktu yang tak ditentukan.

“Itu tindakan salah. Itu sudah kami laporkan ke dinas dan sekarang gurunya sudah ditarik ke dinas untuk pembinaan. Enggak ngajar,” kata Harto.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya