Air Bantuan Hanya Cukup untuk Dua Hari, Warga Selomukti Situbondo Naik Bukit Satu Kilometer Ambil Air

Meski sudah ada bantuan air bersih dari pemerintah, namun bantuan tersebut belum bisa sepenuhnya mencukupi kebutuhan sehari-hari. Air bantuan hanya cukup untuk dua hingga tiga hari saja. Selanjutnya warga Dusun Jerugan kadang harus berjalan kaki sejauh sekitar satu kilometer untuk mengambil air dari mata air di daerah tetangga.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Okt 2023, 22:05 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2023, 22:05 WIB
Petugas BPBD Situbondo lakukan droping air bersih ke Desa Jatisari Situbondo (Istimewa)
Petugas BPBD Situbondo lakukan droping air bersih ke Desa Jatisari Situbondo (Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya - Warga Dusun Jerugan di Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan, Situbondo, masih harus berjuang mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Meski sudah ada bantuan air bersih dari pemerintah, namun bantuan tersebut belum bisa sepenuhnya mencukupi kebutuhan sehari-hari. Air bantuan hanya cukup untuk dua hingga tiga hari saja. Selanjutnya warga Dusun Jerugan kadang harus berjalan kaki sejauh sekitar satu kilometer untuk mengambil air dari mata air di daerah tetangga.

"Air bantuan hanya cukup dua hari dan maksimal tiga hari, sedangkan pengiriman air bersih biasanya seminggu sekali, bahkan (kadang sampai) delapan hari," kata Kepala Dusun Jerugan Abdul Basit di Situbondo, Kamis (5/10/2023).

Dia menyampaikan bahwa dalam satu kali pengiriman biasanya pemerintah daerah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 5.000 hingga 10.000 liter ke Dusun Jerugan.

Basit mengatakan bahwa bantuan air bersih sebanyak itu dalam waktu maksimal tiga hari biasanya sudah habis disalurkan kepada 673 warga dusun.

Setelah itu, menurut dia, warga mengambil air dari mata air di desa tetangga untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sampai bantuan air dari pemerintah daerah datang lagi.

"Biasanya warga mengambil air ke sumber mata air di desa sebelah (Desa Gunung Putri), naik ke perbukitan sejauh satu kilometer, jika air bantuan pemerintah sudah habis," kata Basit.

Ia mengatakan bahwa sejak awal musim kemarau warga Dusun Jerugan menghadapi kekurangan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena mesin di sumur bor bantuan pemerintah sudah rusak.

"Mesin sumur bor di sini sudah rusak sejak tahun 2021 dan sampai dengan saat ini belum diperbaiki," ujar dia. 

 

BPDB Hanya Punya Dua Truk Tangki

Pengiriman air bersih ke Desa Jatisari Situbondo akibat krisis air bersih (Istimewa)
Pengiriman air bersih ke Desa Jatisari Situbondo akibat krisis air bersih (Istimewa)

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo Sruwi Hartanto mengatakan bahwa pengiriman bantuan air ke daerah yang terdampak kekeringan terkendala keterbatasan ketersediaan truk tangki.

"Kami hanya punya dua truk tangki (berkapasitas) masing-masing 5.000 liter, dan tiap harinya petugas bergantian mendistribusikan air ke tujuh dusun yang kekurangan air bersih," kata dia.

Menurut data BPBD Kabupaten Situbondo, daerah yang musim kemarau tahun ini menghadapi kekurangan pasokan air bersih antara lain Dusun Sokaan Utara di Desa Gunung Putri, Kecamatan Suboh. Dusun itu berpenduduk 2.793 jiwa, yang tersebar di enam lingkungan rukun tetangga (RT).

Kekurangan air bersih juga terjadi di Dusun Bandusa dan Dusun Polay Taman, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa. Sebanyak 800 warga yang tersebar di enam RT di kedua dusun itu kekurangan air bersih karena sumber air mereka mengecil.

Selain itu, kekurangan air bersih terjadi di Dusun Sekar Putih dan Dusun Curah Temu, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, serta Dusun Jerugan di Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan.

Infografis Kemarau Panjang, Indonesia Terancam Kekeringan
Infografis Kemarau Panjang, Indonesia Terancam Kekeringan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya