Banyuwangi Punya 99 Desa Wisata, 3 Di Antarnya Masuk Kategori Maju

Rofiq juga menerangkan, desa wisata sebenarnya usulan dari desa itu sendiri untuk ditetapkan, hanya saja desa wisata juga memiliki 3 kriteria atau kategori, yaitu desa wisata rintisan yang paling bawah, kemudian desa wisata berkembang dan desa wisata maju.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 05 Nov 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2023, 06:00 WIB
Destinasi wisata Bansring Underwater di Desa Bansring Kecamatan Wongsorejo (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)
Destinasi wisata Bansring Underwater di Desa Bansring Kecamatan Wongsorejo (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi setidaknya memiliki 99 desa wisata dari 189 desa yang tersebar di Bumi Blambangan tersebut. Tiga di antara desa wisata tersebut masuk dalam kategori desa wisata maju.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Ainur Rofiq mengatakan, adanya desa wisata memiliki bebererapa tujuan diantaranya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengembangkan potensi yang ada di desa, lalu mendorong menciptakan lingkungan bersih, sehat, rapi, hingga menumbuhkan kebanggan akan adat, budaya dan desanya.

“Tujuan lainya juga seperti meningkatkan kesadaran masyarakat dalam konservasi fauna, flora khas serta lingkungan, yang terakhir mempercepat penanaman sikap dan keterampilan sesuai Sapta pesona pariwisata,” kata Rofiq, Sabtu (4/11/2023).

Rofiq juga menerangkan, desa wisata sebenarnya usulan dari desa itu sendiri untuk ditetapkan, hanya saja desa wisata juga memiliki 3 kriteria atau kategori, yaitu desa wisata rintisan yang paling bawah, kemudian desa wisata berkembang dan desa wisata maju.

“Banyuwangi ada 87 desa wisata yang masih rintisan, lalu 9 desa wisata yang sudah berkembang dan 3 desa wisata yang sudah maju,” jelasnya.

Lebih detail Rofiq membeberkan, 3 desa wisata dengan ketegori maju tersebut yakni Desa Tamansari di Kecamatan Licin dengan daya tarik utamanya wisata alam seperti Kawah Ijen dan Sendang Seruni. 

Desa wisata kategori maju yang kedua adalah Desa Bangsring yang berada di Kecamatan Wongsorejo, serupa dengan Desa Tamansari, Desa Bangsring juga menonjolkan konservasi laut dan potensi alam maritim yang eksotis seperti adanya  Bangsring Underwater, Grand Watu Dodol (GWD) dan Andelan.

Berbeda dari kedua desa wisata sebelumnya yang populer karena kesejukan alam pegunungan dan keeksotisan lautnya. desa wisata kategori maju yang ketiga dikenal dengan daya tarik wisata adat dan budayanya yang masih terjaga yaitu Desa Kemiren Kecamatan Glagah.

 

9 Desa Wisata Berkembang Diharapkan Jadi Katagori Maju

Musik Otekan yang bisa dibawakan masyarakat desa adat kemiren untuk menyambut wisatawan yang berkunjung (Istimewa)
Musik Otekan yang bisa dibawakan masyarakat desa adat kemiren untuk menyambut wisatawan yang berkunjung (Istimewa)

Desa Kemiren sendiri mempunyai pesona utama yaitu tradisi Barong Ider Bumi, Tumpeng Sewu dan Ngopi Sepuluh  Ewu, selain itu ditunjang dengan adanya daya tarik lain seperti komplek rumah adat, mocoan lontar yusuf dan lainya.

“Nah ketiga desa wisata maju itulah yang pernah menjuari Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) ditahun yang berbeda dengan masing-masing kategori,” cetus Rofiq.

Rofiq berharap, sebanyak 87 desa wisata rintisian menjadi kategori berkembang dan 9 desa wisata berkembang bisa menjadi desa wisata kategori maju. Untuk itu diperlukan adanya kolaborasi dengan akademisi untuk bisa membangun desa-desa wisata yang masih rintisan dan berkembang untuk bisa maju semuanya.

“Jadi ada penilaian dan indikator untuk sebuah desa wisata bisa naik status. Nah inginya desa wisata ini dijadikan laboratorium akademisi agar bisa naik tahap, dengan adanya pembinaan maupun pendampingan,” tutur Rofiq.

Infografis Mengenal Mengenai Self Diagnosis pada Kesehatan Mental
Mengenal Mengenai Self Diagnosis pada Kesehatan Mental.(Liputan6.com/Abdillah).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya