Liputan6.com, Jakarta - Sedekah adalah amalan yang mulia. Sedekah tidak hanya bermanfaat untuk si penerimanya, tapi juga bermanfaat bagi pemberinya yang berupa pahala.
Disebutkan dalam Al-Qur’an bahwa orang yang bersedekah akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Swt.. Tentu ini adalah keutamaan sedekah yang luar biasa dan patut diperhatikan.
Advertisement
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Q.S. Al Hadid: 18)
Advertisement
Baca Juga
2 Cara agar Pahala Sedekah Mengalir ke Orang Tua yang Sudah Meninggal, Penjelasan Buya Yahya
Top 3 Islami: UAH Bagi Amalan Spesial Rasulullah di Bulan Sya'ban, Istighfar Otomatis Diampuni? Jangan Ge Er Dulu Kata Gus Baha
Menangis saat Sholat karena Merasa Banyak Dosa, Batal atau Tidak? Buya Yahya Menjawab
Di sisi lain, muslim sebagai manusia pada umumnya juga penting memikirkan masa depan. Salah satu cara menyiapkan masa depan adalah dengan menabung.
Sedekah dan menabung adalah dua hal yang berbeda. Secara dzahir, sedekah seperti mengurangi harta dan menabung mengumpulkan harta. Meskipun sebenarnya sedekah juga termasuk menabung karena akan menjadi bekal untuk akhirat.
Sedekah dan menabung sama-sama penting. Ada baiknya memang dilakukan keduanya. Namun bagaimana jika orang yang memiliki gaji pas-pasan? Mengutamakan sedekah atau menabung? Simak penjelasan sekaligus nasihat dari KH Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Sedekah vs Menabung dalam Pandangan Buya Yahya
Buya Yahya mengatakan, tidak perlu takut untuk berderma kepada orang lain selama kebutuhan sehari-harinya telah terpenuhi. Saat gaji pas-pasan, jangan terbawa nafsu menabung untuk masa depan, karena pada dasarnya rezeki setiap orang telah ditakar dan dijamin oleh Allah SWT.
“Yang memberi rezeki setiap hari adalah Allah, sehingga dengan pemberian Anda kepada orang lain bisa jadi itulah yang mengundang rezeki Allah lebih banyak lagi, bukankah janji Allah seperti itu?” katanya, dikutip dari YouTube Buya Yahya, Ahad (2/2/2025).
Buya Yahya menuturkan, ketika punya anak yang akan sekolah tahun depan, maka sebenarnya Allah sudah menyiapkan rezekinya. Akan tetapi, rezeki tersebut diberikannya pada tahun depan juga ketika anaknya mulai sekolah.
Kendati begitu, Buya Yahya tak mempermasalahkan bagi orang yang ingin menabung. Akan tetapi, Buya Yahya menekankan agar seimbang dan tidak terbawa hawa nafsu.
“Anda menabung, sah supaya nanti tidak merepotkan orang, tapi di samping itu Anda harus berbagi kepada orang. Menabung ala kadarnya, secukupnya. Sah-sah saja Anda menyiapkan bahwasanya saya harus punya rumah, tapi dalam perjalanan Anda menabung tidak serta merta semuanya ditabungkan,” tutur Buya yahya.
Buya Yahya kemudian mencontohkan. “Mungkin Anda biasanya menabung Rp100 ribu per bulan, tapi mungkin suatu ketika Anda melihat orang lebih butuh dari Anda, Anda bisa kurangi Rp80 ribu kok,” ujar Buya Yahya.
Advertisement
Pesan Buya Yahya
Buya Yahya berpesan agar muslim tidak mementingkan gaya hidup. Terkadang, yang membuat banyak pengeluaran ketimbang pemasukan adalah karena gaya hidupnya yang serba hedon.
Buya Yahya mengajak muslim untuk mengikuti gaya hidup yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, yaitu mengutamakan kesederhanaan. Biar pun punya harta berlimpah, tetap harus sederhana.
“Gaya hidup yang salah susah berbagi, kenapa? Dia mau berbagi untuk masjid kepikiran ganti mobil, padahal mobilnya masih nyaman-nyaman saja. Makanya, orang yang gaya hidupnya tinggi susah berderma,” imbuh Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, orang yang penghasilannya besar tapi gaya hidupnya sederhana akan mudah berderma. Ketika tidak banyak penghasilan pun bisa saja berderma, asalkan urusan kebutuhan dasar keluarganya telah tercukupi.
Wallahu a’lam.