Ruang Bawah Tanah RS Al-Shifa Gaza Jadi Sasaran Israel, Lepas Tembakan di Ruang Rumah Sakit

Penembak-penembak jitu tentara Israel mengambil posisi di atap beberapa gedung tinggi di rumah sakit, membuat lubang-lubang di dalamnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Nov 2023, 08:32 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2023, 08:31 WIB
Anak-Anak Palestina
Dokter Palestina merawat bayi yang lahir prematur di Rumah Sakit Al Aqsa, Deir el-Balah, Jalur Gaza, Minggu (22/10/2023). (AP Photo/Adel Hana)

Liputan6.com, Surabaya - Tentara Israel melancarkan ledakan dari ruang bawah tanah beberapa bangunan di kompleks Rumah Sakit Al-Shifa, Jalur Gaza, Palestina setelah menyerbu rumah sakit tersebut pada Rabu (15/11/2023).

“Tentara Israel adalah satu-satunya pihak yang melakukan penembakan di dalam Rumah Sakit Al-Shifa dan sekitarnya,” kata sumber di fasilitas medis tersebut, dilansir dari Antara, Rabu (15/11/2023).

“Tentara Israel menahan puluhan pengungsi dan staf medis di halaman belakang rumah sakit dan menginterogasi mereka,” kata sumber itu, yang menjelaskan situasi terkini di dalam fasilitas kesehatan utama di Gaza tersebut.

RS Al-Shifa hampir tidak lagi berfungsi karena peningkatan pengeboman oleh pasukan Israel.

Sumber tersebut mengatakan tentara Israel menutupi mata dan menahan sejumlah orang dari dalam rumah sakit setelah menelanjangi dan membawa mereka ke lokasi yang tidak diketahui.

“Komunikasi dengan orang-orang di dalam Rumah Sakit Al-Shifa terputus sama sekali,” kata seorang reporter Anadolu.

Tentara Israel disebut sedang gencar melakukan pencarian di gedung-gedung yang diserbu.

“Penembak-penembak jitu tentara Israel mengambil posisi di atap beberapa gedung tinggi di rumah sakit, membuat lubang-lubang di dalamnya,” kata sumber yang sama.

Menurut kantor media pemerintah Gaza, terdapat sekitar 1.500 staf medis, 700 pasien, 39 bayi prematur, dan 7.000 pengungsi di dalam kompleks RS Al-Shifa.

Senjata Canggih Tapi Target Rumah Hanya Rumah Sakit

Bayi prematur di Rumah Sakit Al Shifa Gaza dibaringkan di atas aluminium foil agar tetap hangat setelah inkubator mereka dimatikan karena listrik padam pada Minggu, 12 November 2023. (Medical Aids for Palestine)
Bayi prematur di Rumah Sakit Al Shifa Gaza dibaringkan di atas aluminium foil agar tetap hangat setelah inkubator mereka dimatikan karena listrik padam pada Minggu, 12 November 2023. (Medical Aids for Palestine)

Juru bicara Jihad Islam Palestina mengatakan bahwa klaim rezim Zionis Israel soal rumah sakit di Gaza adalah kebohongan semata lantaran mereka membombardir pusat medis tersebut untuk menebus kegagalan militer.

Hal itu disampaikan Musab al-Berim saat berbicang kepada kantor berita IRNA pada Rabu.

Kendati memiliki senjata modern dan canggih, rezim pendudukan memutuskan untuk menargetkan rumah sakit dan menutupi kekalahan militer mereka dengan memutarbalikkan fakta, katanya.

Menurut Musab al-Berim, meski pihak musuh membom rumah-rumah, membunuh anak-anak dan melakukan pembantaian, Jihad Islam dan bangsa Palestina tak akan mundur.

Seperti yang dia garis bawahi bahwa kelompok itu menyambut baik segala upaya internasional, negara kawasan, Arab, dan Islam untuk menghentikan pembantaian yang dilakukan rezim Zionis di Kota Gaza.

Infografis Tragedi Kemanusiaan 3.000 Lebih Anak Meninggal di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tragedi Kemanusiaan 3.000 Lebih Anak Meninggal di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya