Tiga Calon Haji dari Situbondo Tertunda Berangkat Karena Sakit dan Butuh Perawatan

Dua orang calon haji tertunda berangkat haji itu, yakni Bambang Sugianto Bhaidawi (73) warga Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, dan Husnanik (53) warga Desa Selowogo, Kecamatan Bungatan.

oleh Tim Regional diperbarui 30 Mei 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2024, 14:00 WIB
Jaga Reputasi, Garuda Indonesia Komitmen Terus Berbenah Layani Jemaah Haji
Pelepasan kloter pertama jemaah haji asal Aceh di Bandara Sultan Iskandar Muda, Rabu (29/5/2024). Mereka diberangkatkan menggunakan maskapai Garuda Indonesia. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak tiga orang calon haji asal Kabupaten Situbondo, Jawa Timur tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci Makkah karena sakit dan harus menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

Kasi Haji dan Umrah pada Kementerian Agama Kabupaten Situbondo Adi Ariyanto melalui stafnya, Syaiful Ali, menyampaikan dari 863 calon haji terbang dari Bandara Juanda menuju Bandara Jeddah berkurang tiga orang calon haji karena sakit.

"Dua orang calon haji sakit dan satu orang lagi menunggu istrinya yang sedang sakit. Mereka tidak layak terbang dan tidak bisa dipaksakan," katanya di Situbondo, Jawa Timur, Rabu (29/5/2024), dilansir dari Antara.

Dua orang calon haji tertunda berangkat haji itu, yakni Bambang Sugianto Bhaidawi (73) warga Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, dan Husnanik (53) warga Desa Selowogo, Kecamatan Bungatan, keduanya sakit jantung dan anemia sehingga membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit haji di Surabaya.

"Satu calon haji lagi yang tidak berangkat namanya Bari Ikam, memilih tidak berangkat karena menunggu istrinya (Husnanik) yang sakit," katanya.

Ali tidak menduga akan ada calon haji asal Situbondo yang jatuh sakit saat tiba di Asrama Haji Surabaya, karena kedua calon haji tersebut saat berangkat dari Situbondo masih sehat dan tidak ada gejala awal yang dialami.

Ia menjelaskan meskipun mereka tertunda berangkat ke Makkah pada 25 Juni lalu, namun masih ada kesempatan berangkat haji tanggal 10 Juni 2024.

"Ketika mereka sudah dinyatakan sembuh, calon haji tersebut akan terbang bersama kelompok terbang lainnya yang masih ada ruang kosong. Misal sehat hari ini dan dapat surat dari dokter bahwa boleh berangkat, ya diberangkatkan ikut kloter yang kosong," kata Ali.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bisa Ditunda Tahun Depan

Namun demikian, ketika hingga tanggal 10 Juni 2024 mereka masih sakit maka keberangkatannya ditunda pada tahun depan.

"Kalau sampai tanggal 10 Juni masih belum sembuh ya berarti keberangkatannya ditunda ke tahun depan. Karena terakhir keberangkatan haji tanggal 10 Juni," katanya.

Pada 24 Mei 2024, sebanyak 863 calon haji berasal dari Kabupaten Situbondo diberangkatkan ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya dan selanjutnya pada Sabtu (25/5) diterbangkan ke Bandara King Abdul Azis, Jeddah, melalui Bandara Internasional Juanda.

Jamaah calon haji yang diberangkatkan tahun ini untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci dibagi menjadi tiga kelompok terbang, yakni kloter 53, 54, dan 55.

Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya