Habiburrahman El Shirazy adalah penulis asal Indonesia
Informasi Profil
Nama LengkapH. Habiburrahman El Shirazy, Lc. Pg.D.
Tanggal Lahir30 September 1976
Tempat LahirSemarang, Jawa Tengah, Indonesia
ProfesiPenulis
PasanganMuyasaratun Sa'idah
AnakMuhammad Ziaul Kautsar, Muhammad Neil Author

Habiburrahman El Shirazy adalah seorang penulis asal Indonesia. Pria yang lahir pada tanggal 30 September 1976 ini didapuk sebagai penulis nomor 1 di Indonesia versi Insani Undip Award di tahun 2008.

Pria lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini juga dikenal sebagai seorang sutradara, penyair dan seorang dai. Ia merupakan salah satu novelis yang sukses bukan hanya di Indonesia namun juga di mancanegara, seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong dan Taiwan.

Suami dari Musyaratun Saidah ini telah merilis berbagai novel yang kebanyakan bertema religi seperti Ayat-Ayat Cinta 1 dan 2, Ketika Cinta Bertasbih dan Di Atas Sajadah Cinta.

Beberapa penghargaan prestisius pernah ia raih, di antaranya adalah Pena Award dan The Most Favorite Book and Writer pada tahun 2005 dan IBF Award setahun setelahnya.

Belajar Banyak dari Chaerul Umam

Novelis Habiburrahman el-Shirazy tak dapat menutupi wajah sedihnya, ketika mengantar jasad sutradara Chaerul Umam di pusara terakhirnya. Pria yang pernah bekerja sama dengan Chaerul dalam penggarapan film sekuel Ketika Cinta Bertasbih ini merasa sangat berhutang budi dengan sutradara 70 tahun itu.

"Awalnya di Ketika Cinta Bertasbih saya selalu di samping beliau. Beliau men-direct, kami suka diskusi. Akhirnya saya didorong untuk maju sendiri, saya banyak sekali dapat pelajaran. Beliau yang ajari saya bagaimana jadi sutradara di film Dalam Mihrab Cinta," kenang Habiburrahman el-Shirazy di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Jumat (4/10/2013).

Selain itu, jebolan Universitas Al-Azhar, Mesir, ini menganggap Chaerul sebagai sosok yang memiliki prinsip yang kuat. Hal itulah yang membuatnya terkesan.

Ramaikan Banten Book Fair

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Banten menggelar acara Book Fair. Acara itu guna mengurangi angka buta aksara di Provinsi Banten yang mencapai 51 ribu jiwa di tahun 2015.

"Selain itu kegiatan ini diharapkan agar minat budaya baca semakin meningkat," kata Kepala BPAD Banten Andi Fatmawati di Serang, Jumat 13 Mei 2016.

Selain itu, Book Fair ini pun sebagai langkah menarik minat masyarakat Banten untuk tak lagi 'takut datang ke perpustakaan' dan meningkatkan minat baca sesuai program Menteri Pendidikan Nasional, Anies Baswedan, dengan kegiatan membaca 15 menit setiap harinya.

"Buku-buku yang disediakan mulai dari buku-buku anak, remaja, umum, penunjang pendidikan dan perkuliahan," ujar dia.

Acara yang akan berlangsung pada 17-23 Mei 2016 ini akan menghadirkan koleksi buku dari 25 penerbit, seperti Gramedia, Republika, Mizan, Kelompok Agromedia, Erlangga, Rumah Dunia, dan penerbit lokal lainnya.

Tampilkan foto, video, dan topik terkait