Pengertian
Pes merupakan salah satu jenis infeksi bakteri yang disebabkan oleh organisme Yersinia pestis. Organisme ini hidup pada binatang pengerat berukuran kecil dan umum dijumpai di area pedesaan di Afrika, Asia, dan Amerika Serikat. Organisme ini dapat ditularkan ke manusia yang digigit oleh kutu yang telah sebelumnya hinggap pada binatang pengerat tersebut.
Salah satu ciri khas dari seseorang yang mengalami kondisi ini adalah terdapat pembengkakan dan rasa nyeri pada kelenjar getah bening, yang disebut sebagai bubo, pada selangkangan, ketiak, atau leher. Jenis pes yang paling jarang dan mematikan adalah yang memengaruhi paru-paru, dan dapat menyebar dari individu ke individu.
Penyebab
Pes disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis, yang dapat ditularkan ke manusia ketika tergigit oleh kutu yang sebelumnya telah hinggap pada binatang yang terinfeksi, seperti:
- Tikus
- Tupai
- Kelinci
- Bajing
Bakteri juga dapat masuk ke dalam tubuh bila seseorang mengalami luka yang terbuka pada kulit yang terpapar pada darah binatang yang terinfeksi. Pes tipe pneumonik, yang melibatkan paru-paru, dapat menular apabila seseorang menghirup droplet infeksius yang keluar dari saluran pernapasan hewan atau manusia yang mengalami penyakit ini.
Risiko seseorang tertular pes cukup rendah. Namun, risiko tersebut dapat meningkat bergantung dari beberapa faktor, seperti lokasi tempat tinggal (pedesaan dengan jumlah penduduk yang tinggi, higienitas yang buruk, dan populasi binatang pengerat yang tinggi), pekerjaan (dokter hewan dan asisten dokter hewan), serta hobi (berburu atau mendaki gunung di area dengan angka kejadian pes yang tinggi).
Gejala
Pes dapat dibagi menjadi tiga jenis utama, yakni bubonik, septisemik, dan pneumonik, bergantung dari bagian tubuh yang terlibat. Tanda dan gejala yang timbul bergantung dari jenis pes yang terjadi.
Pes tipe bubonik merupakan jenis yang tersering, yang dinamakan sesuai dengan bubo, atau kelenjar getah bening yang bengkak, dan umumnya menunjukkan gejala sekitar satu minggu setelah tergigit oleh kutu yang terinfeksi. Bubo dapat berkolasi di selangkangan, ketiak, atau leher, berukuran sebesar telur ayam, dan nyeri atau hangat pada sentuhan.
Tanda dan gejala lain yang dapat timbul pada pes tipe bubonik adalah:
- Timbul demam dan menggigil yang tiba-tiba
- Nyeri kepala
- Rasa lelah
- Nyeri otot
Pes tipe pneumonik memengaruhi paru-paru. Ini adalah jenis pes yang paling jarang terjadi, namun paling berbahaya, karena dapat menyebar dari individu ke individu melalui droplet dari saluran pernapasan.
Tanda dan gejala dapat timbul mulai dari beberapa jam setelah terinfeksi, dan dapat mencakup:
- Batuk, dengan dahak yang disertai darah
- Kesulitan bernapas
- Mual dan muntah
- Demam tinggi
- Nyeri kepala
- Rasa lemah
Pes tipe pneumonik dapat memiliki progresivitas yang cepat dan menyebabkan gagal napas dalam beberapa hari setelah terinfeksi. Bila penanganan tidak segera diberikan pada saat timbul tanda dan gejala, infeksi dapat menjadi fatal.
Diagnosis
Bila dokter mencurigai bahwa seseorang menderita pes, dapat dilakukan pemeriksaan untuk melihat adanya bakteri Yersinia pestis pada sampel yang diambil dari:
- Bubo. Bila seseorang memiliki pembengkakan pada kelenjar getah bening (bubo) yang cukup khas pada pes tipe bubonik.
- Darah. Bakteri Yersinia pestis umumnya terdapat pada aliran darah pada individu yang mengalami pes tipe septisemik.
- Paru-paru. Untuk memeriksa adanya pes tipe pneumonik, dokter dapat mengambil dahak atau cairan dari jalan napas melalui endoskopi, yang menggunakan pipa tipis dan fleksibel yang dimasukkan ke saluran napas melalui mulut atau hidung.
Penanganan
Penanganan terhadap penyakit pes membutuhkan perawatan inap di rumah sakit. Dokter akan meresepkan antibiotik untuk membunuh bakteri, serta obat-obatan lain sesuai dengan tanda dan gejala yang dialami oleh penderita tersebut.
Pencegahan
Walaupun belum terdapat vaksinasi untuk pes, berbagai penelitian sedang dilakukan untuk menemukan vaksinasi guna mencegah tertular penyakit ini. Beberapa hal yang dapat dilakukan bila seseorang menetap di atau berkunjung ke area dengan angka kejadian pes yang tinggi adalah:
- Melindungi tempat tinggal dari binatang pengerat. Singkirkan benda-benda yang dapat menjadi area pemukiman bagi binatang pengerat, seperti tumpukan batu, jerami, kayu, atau sampah.
Jangan tinggalkan makanan pada area yang dapat dengan mudah diakses oleh binatang pengerat tersebut.
- Pastikan hewan peliharaan bebas dari kutu. Konsultasikan dengan dokter hewan mengenai produk anti-kutu yang paling efektif untuk hewan peliharaan Anda.
- Gunakan sarung tangan saat melakukan kontak dengan hewan yang mungkin terinfeksi. Hal ini dapat mencegah kontak antara kulit dan bakteri yang berbahaya.
Berita Terbaru
Sosiolog UI Sebut Lukisan Yos Suprapto Tak Melanggar Etika dan Masih Relevan
Chery J6 Mulai Dikirim ke Konsumen, Anya Geraldine Jadi Pemilik Pertama
Optimalkan Layanan Nataru, Airnav Indonesia Tambah Petugas di Bandara Soekarno Hatta
Momen Nataru, Dispar Gunungkidul Ajak Masyarakat Kembangkan Wisata Religi
Bangkit dari Kubur, Harry Maguire Kini Punya Masa Depan di Manchester United
Sidang Kasus Dugaan Korupsi Timah, Hitungan Luas Operasi Tambang Terkait Kerugian Lingkungan Disorot
Amstrong Sembiring Refleksikan Kasus Artis dan Dinamika Hukum Indonesia Sepanjang 2024
6 Khasiat Daun Jambu Biji, Solusi Alami untuk Menurunkan Kolesterol dan Gula Darah
Ibu Kota Taiwan Gunakan Anjing untuk Tingkatkan Keamanan Lingkungan, Bagaimana Caranya?
Pihak Harvey Moeis Pertanyakan Gugatan Jaksa Soal Penghitungan Kerugian Negara di Kasus Timah
Indonesia Jadi Negara Produsen Kopi Terbesar ke-4 Dunia
Lokasi Strategis jadi Dipertimbangkan Sebelum Beli Rumah dan Berinvestasi Properti