Persatuan Sepak Bola Indonesia Semarang atau lebih dikenal dengan nama PSIS Semarang adalah sebuah klub sepak bola asal Indonesia yang turut berpartisipasi di Torabika Soccer Championship.
Sebelum Liga profesional ditemukan pada musim 1994/1995, PSIS Semarang bersama beberapa klub Indonesia lainnya mengikuti Perserikatan, yang merupakan sebuah kompetisi amatir buatan PSSI atau Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia. Kesuksesan mereka lahir pada musim 1986/1987 ketika PSIS menjuarai titel juara setelah mampu mengandaskan perlawanan Persebaya Surabaya di final lewat gol tunggal Syaiful Amri.
Era keemasan PSIS datang pada musim 2005-2007 dimana mereka membuat kejutan dengan mengalahkan PSMS Medan dalam perebutan juara tiga Liga Indonesia. Pemain-pemain seperti M.Ridwan, Maman Abdurrahman hingga legiun asing seperti Abdoulaye Djibril Diallo menjadi bintang dan kelak hijrah ke klub-klub besar. Hal ini tentu bisa dimaklumi karena PSIS Semarang saat itu masih dikomandoi oleh pelatih legendaris Indonesia, Bambang Nurdiansyah.
Semusim setelahnya, tangan dingin Bambang Nurdiansyah, serta kombinasi muka lama dengan pemain baru membuat PSIS sukses menjadi Runner Up liga Indonesia tahun 2006 setelah harus rela kalah dari Persik Kediri lewat perpanjangan waktu. Pada tahun 2014 nama PSIS Semarang tercoreng setelah terlibat skandal Sepak Bola Gajah atau pengaturan skor.
Kecelakaan yang Menimpa Para Suporter PSIS Semarang
Kecelakaan beruntun yang melibatkan empat hingga enam truk terjadi di Desa Wonotingal, jalur Demak-Kudus, Minggu malam, 1 Mei 2016. Seluruh truk dan bus yang terlibat kecelakaan mengangkut rombongan suporter PSIS Semarang, Panser Biru.
Akibat kecelakaan itu, sejumlah suporter mengalami luka ringan hingga serius. Dua korban terparah adalah Sekretaris Panser Biru, Wisnu Adi, dan dirigen Panser Biru, Ferry Opel. Wisnu menderita patah tulang paha, sehingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Ortopedi Solo.
Usut Tuntas Sepak Bola Gajah
Sidang Sepak Bola Gajah yang digelar Komisi Disiplin PSSI hari ini (18/8/2015) menghasilkan pemanggilan Manajer PSS Sleman, Supardjiono. Berdasarkan keterangan dari empat pemain PSS, Supardjiono diduga menginstruksi timnya sengaja mengalah dalam laga kontra PSIS Semarang di babak 8 besar Divisi Utama, 26 Oktober 2014.
Siang tadi WIB, empat pemain PSS Sleman yakni Hermawan Putra Jati, Satrio Aji, Ridwan Awaludin, dan Moniega Bagus hadir dalam panggilan kedua Komisi Disiplin (Komdis) ke Kantor PSSI. Sidang yang dipimpin Ketua Komdis, Ahmad Yulianto bersama anggota Yusuf Ibrahim dan juru bicara, Albinus Laurent berjalan lancar.
Berita Terbaru
Saat Sujud Doa dan Permintaan akan Dikabulkan Allah, Syaratnya Begini Kata UAH
Diskusi di Kemang Dibubarkan Paksa, Pramono: Aparat Penegak Hukum dan Pemerintah Harus Tanggung Jawab
Kepribadian Seseorang Berzodiak Libra, Harmoni dalam Setiap Langkah
6 Gaya Artis Anggun Pakai Kebaya di Acara Pelantikan Anggota DPR RI Periode 2024-2029
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 2 Oktober 2024
Israel Klaim Cegat Sebagian Besar dari 180 Rudal Balistik Iran
Sultan Najamudin Terpilih sebagai Ketua DPD RI Periode 2024-2029
Polisi Amankan 31 Pelajar Hendak Tawuran di Jakpus, Sita Sajam hingga Air Keras
Makin Marak, Polresta Banyuwangi Ungkap 39 Kasus Narkoba dalam 2 Pekan
Iran Serang Israel dengan Ratusan Rudal Balistik, Pembalasan atas Pembunuhan Haniyeh hingga Nasrallah
Rano Karno Sebut Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Perlu Dilakukan
Kata Gus Baha Sholat itu Harus Asyik, Cepat juga Tak Masalah, Ini Dalilnya