Liputan6.com, Beijing - Badai angin dahsyat melanda Beijing dan wilayah utara China pada Sabtu (11/4), menyebabkan kekacauan transportasi udara dan darat.
Lebih dari 800 penerbangan dibatalkan dan sejumlah layanan kereta cepat dihentikan akibat tiupan angin yang mencapai kecepatan hingga 150 km/jam.
Baca Juga
Menurut Reuters, hingga pukul 11.30 waktu setempat, sebanyak 838 penerbangan telah dibatalkan di dua bandara utama ibu kota. Kondisi ini diperkirakan akan berlanjut sepanjang akhir pekan, membuat pemerintah setempat menutup berbagai destinasi wisata dan situs bersejarah.
Advertisement
Mengutip laman BBC, Minggu (13/4/2025), angin kencang yang dipicu oleh sistem pusaran dingin dari Mongolia ini tercatat sebagai yang terkuat di Beijing dalam lebih dari setengah abad.
Pihak berwenang bahkan mengeluarkan peringatan oranye – level tertinggi kedua – untuk angin kencang, yang merupakan peringatan pertama dalam satu dekade terakhir.
Pemerintah mengimbau sekitar 22 juta penduduk untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak mendesak dan tetap berada di dalam rumah. Media pemerintah juga sempat memperingatkan bahwa orang dengan berat badan di bawah 50 kg “dapat dengan mudah terhempas angin”.
Layanan kereta termasuk jalur ekspres bandara serta beberapa jalur kereta cepat juga dihentikan sementara. Sejumlah taman kota ditutup, dan hampir 300 pohon tumbang meski langkah-langkah pencegahan seperti pemangkasan dan penguatan telah dilakukan sebelumnya. Beberapa kendaraan mengalami kerusakan, namun tidak ada laporan korban luka.
"Semua orang di Beijing benar-benar khawatir. Hari ini, hampir tidak ada orang di jalan. Namun kenyataannya tidak seburuk yang saya bayangkan," ujar seorang warga setempat kepada Reuters.