Serangan San Bernardino adalah aksi teror yang dilakukan sepasang suami-istri, Rizwan Farook dan Tashfeen Malik pada 2 Desember 2015. Serangan ini tejadi dalam sebuah pesta di Departemen Kesehatan Publik di San Bernardino, California, Amerika Serikat.
Usai menewaskan 14 orang, keduanya berhasil melarikan diri. Baru empat jam kemudian, polisi baru bisa melumpuhkan dan menewaskan keduanya.
Motif Serangan
Menurut Federal Bureau of Investigation (FBI), kedua pelaku adalah kaum ekstrimis yang tumbuh di Amerika Serikat. Mereka tidak terafiliasi organisasi teror manapun, namun terinspirasi oleh propaganda-propaganda yang dilancarakan para teroris. Pasangan itu telah teradikalisasi bertahun-tahun sebelum melakukan serangan.
Faktor yang mempengaruhi pemikiran mereka adalah propaganda jihad dan martir yang sering mereka konsumsi lewat internet. Beberapa tahun sebelum serangan, keduanya sempat pergi ke Arab Saudi untuk belajar rancangan serangan teror yang efektif di Amerika Serikat.
Berita Terbaru
Kemenag Dorong Pengukuhan 600 Ribuan Guru Profesional Pendidikan Islam
Karakter Masyarakat Banyumas di Balik Logat Ngapak
Disanksi PTDH Karena Perkosa dan Paksa Pacarnya Aborsi, Bripda F Ternyata Bertugas Lagi
Diguyur Hujan Semalaman, Ratusan Rumah di Pesisir Barat Lampung Terendam Banjir
Puasa Ayyamul Bidh Rajab: Jadwal Januari 2025, Niat dan Keutamaan Pahala Dobel
Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan Capai 700 Meter
3 Negara Selain Indonesia yang Ganti Pelatih di Tengah Kualifikasi Piala Dunia 2026: Ada yang Sukses?
Cak Imin soal Wacana Libur Sekolah Sebulan saat Ramadhan: Tak Perlu, Belum Jelas Konsepnya
Deretan Cagar Budaya di Kawasan Ngarsopuro Solo
Hasil Piala FA Chelsea vs Moracombe: The Blues Susul Liverpool ke Babak IV
Luna Maya Tampil Menawan Tanpa Makeup saat Berlibur di Jepang, Begini Penampilannya
Penampilan Rina Nose yang Mencolok Terlihat Bak Boneka yang Memukau