Utut Adianto dan catur tidak pernah bisa dipisahkan. Apalagi olahraga yang mengandalkan otak ini sudah ditekuninya sejak usia belia. Bahkan beberapa gelar bergengsi dalam olahraga catur seperti grand master nasional hingga internasional telah diraihnya. Kini, pemegang gelar Grand Master Internasional Catur termuda di Asia Tenggara ini mulai bermain di kancah percaturan politik. Utut yang termasuk generasi pertama pecatur nasional yang mempelajari teknik catur dengan pendekatan ilmiah ini mulai 1 Oktober 2009 silam ditempatkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Komisi X DPR. Bagi alumnus Universitas Padjadjaran ini berada di percaturan politik tidak berbeda dengan bermain catur. Bahkan mempunyai risiko yang lebih berbahaya. Dalam menjalankan tugas baru yang diemban, Utut mendapat pesan dari keluarganya. "Bapak jangan sampai tertangkap TV (televisi) lagi tidur," ujar Utut mengulangi ucapan keluarganya.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan melakukan pemeriksaan terhadap Anggota Komisi X DPR RI Utut Adianto terkait kasus dugaaan suap Perda Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Riau. Utut yang dikenal sebagai Grand Master Catur ini akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka yang juga Gubernur Riau Rusli Zainal. "Yang bersangkutan akan diperiksa sebagai saksi RZ (Rusli Zainal)," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, Jakarta, Kamis (22/8/2013). Utut pun sudah memenuhi panggilan KPK. Tepat pukul 09.50 WIB, yang bersangkutan belum mau memberikan komentarnya.