Galaxy S5 Prime Pakai Layar QHD 5 Inci?

Smartphone bernama Galaxy S5 Prime ini akan menggunakan layar QHD dengan resolusi 1440 x 2560 piksel dengan ukuran 5,2 inci.

oleh Andina Librianty diperbarui 11 Mei 2014, 14:17 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2014, 14:17 WIB
Samsung
Logo Samsung (Techdroid)

Liputan6.com, Setelah LG, kini Samsung dilaporkan akan menggunakan layar QHD untuk smartphone terbarunya. Smartphone bernama Galaxy S5 Prime ini akan menggunakan layar QHD dengan resolusi 1440 x 2560 piksel dengan ukuran 5,2 inci.

Dilansir Phone Arena, Minggu (11/5/2014), layar QHD pada smartphone ini prediksi akan menyedot perhatian saat meluncur. Ini juga akan menjadi smartphone pertama yang tersedia di Amerika Serikat (AS) dengan resolusi tersebut.

Kendati demikian, belum ada pernyataan resmi dari Samsung mengenai smartphone yang memiliki kode nama Galaxy S5 G906 atau dikenal dengan nama internal KQ (Lentis).

Menurut laporan sebelumnya, Galaxy S5 Prime akan meluncur pada bulan depan dan bersaing langsung dengan LG G3.

Galaxy S5 Prime diprediksi akan menjadi smartphone dengan resolusi layar tertinggi dibandingkan sejumlah handset Galaxy lainnya yang akan meluncur tahun ini. Tiga produk Galaxy lain Samsung yang akan meluncur memiliki kode nama K Pacific, K Mega Vasta dan K Mini Atlantis.

K Pacific memiliki ukuran layar 5,1 inci dengan resolusi 1920 x 1080, serta dua yang lain masing-masing memiliki ukuran layar 6 inci dan 4,5 inci dengan resolusi yang sama yaitu 1280 x 720 piksel.

Dengan demikian, Galaxy S5 Prime akan menjadi smartphone dengan resolusi lebih tinggi dibandingkan ketiganya. Layar QHD untuk smartphone, belakangan ini banyak dibicarakan. Terutama sindiran pedas dari Chairman of Huawei Devices and Chief Executive Consumer Business Group Huawei, Richard Yu, yang mengatakan bahwa penggunaan layar QHD di smartphone adalah perbuatan sia-sia.

Menurutnya, mata kita tidak bisa mengenali antara Full HD dan QHD di smartphone, sehingga perbedaannya tidak akan terlihat jelas. "Mata kita tidak bisa melihat perbedaannya, jadi kenapa kita melakukannya? Saya pikir itu adalah hal bodoh," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya