Axis Lahir Kembali Untuk Kalangan Menengah ke Bawah

Lahirnya kembali brand Axis adalah agar perusahaan lebih fokus dalam menggarap segmentasi pasar.

oleh Denny Mahardy diperbarui 31 Mar 2015, 13:43 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2015, 13:43 WIB
Jaringan XL-Axis Akan Diintegrasikan, Siap-siap Gangguan
(Ilustasi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Axis 'dilahirkan' kembali dalam bentuk produk baru yang disediakan oleh PT XL Axiata Tbk (XL). Perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia itu menyediakan layanan komunikasi dengan brand Axis khusus untuk pelanggan dari kalangan kelas menengah ke bawah.

Lahirnya kembali brand Axis ke tengah pasar pengguna layanan telekomunikasi di Indonesia diklaim agar perusahaan lebih fokus dalam menggarap segmentasi pasar. XL sendiri ditujukan khusus bagi pelanggan yang mementingkan kualitas, sedangkan Axis untuk pelanggan yang mementingkan promo dan tarif terjangkau.

"Sudah nggak zaman lagi rasanya segmentasi pasar pakai kategori umur. Kita lihat dari kebutuhan dan kebiasaan penggunanya. Kita akui perbedaan antara brand Axis dari tingkat penggunaannya, Axis bukan untuk hanya anak muda tapi juga bisa buat ibu rumah tangga, pelajar dan karyawan yang berasal dari kelas menengah ke bawah," ungkap Mediko Azwar, Senior VP Brand Management XL.

Lebih lanjut, Mediko mengungkapkan secara spesifik bahwa XL ingin menyasar pengguna ponsel basic dan ponsel fitur sebagai pelanggan Axis. Pasar pengguna dua jenis ponsel lawas itu disebutkan masih jarang menggunakan data dan lebih banyak memakai layanan telepon dan SMS untuk berkomunikasi.

"Produk Axis kita sediakan untuk para pelanggan yang lebih cenderung menggunakan layanan telepon dan SMS serta sedikit menggunakan data. Jadi kita prioritaskan layanan ini untuk penggunaan selain data, target kita buat Axis ialah yang biasa masih pakai basic phone atau feature phone," tambah Mediko di Kantor Pusat XL.

Menurut laporan riset dari BCG Documentation, pengguna layanan telekomunikasi di Indonesia sebagian besar memang masih memakai ponsel basic dan ponsel fitur, masing-masing memiliki porsi 28% dan 40%. Laporan itu menyebutkan pengguna smartphone di Indonesia baru dipakai 31% pelanggan layanan komunikasi Tanah Air.

Axis sendiri telah menjadi bagian XL yang memiliki pelanggan 59,6 juta pelanggan setelah berhasilnya proses merger dan akuisisi yang dilakukan tahun lalu. Pembelian Axis melibatkan dana sebesar US$ 865 juta.

(den/dew)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya