Laba EXCL Naik 44,72 Persen pada 2024, Ini Sebabnya

Hingga 31 Desember 2024, EXCL membukukan pendapatan Rp 34,39 triliun. Pendapatan itu naik 6,40 persen dibandingkan pendapatan pada 2023.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 05 Feb 2025, 20:00 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2025, 20:00 WIB
Tiupan Terompet Warnai Penutupan IHSG 2018
PT XL Axiata Tbk (EXCL) membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,82 triliun.(Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2024 yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pertumbuhan kinerja positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Hingga 31 Desember 2024, EXCL membukukan pendapatan Rp 34,39 triliun. Pendapatan itu naik 6,40 persen dibandingkan pendapatan pada 2023 yang tercatat sebesar Rp 32,32 triliun. Bersamaan dengan itu, beban PT XL Axiata Tbk naik menjadi Rp 28,63 triliun pada 2024 dari Rp 27,6 triliun pada 2023.

Beban tersebut terdiri dari beban penyusutan senilai Rp 12,07 triliun, beban infrastruktur Rp 8,94 triliun, beban interkoneksi dan beban langsung lainnya Rp 3,28 triliun. Kemudian beban penjualan dan pemasaran tercatat sebesar Rp 2,09 triliun.

Beban gaji dan kesejahteraan karyawan pada 2024 tercatat sebesar Rp 1,74 triliun, beban umum dan administrasi Rp 454,99 miliar, dan beban amortisasi sebesar Rp 216,93 miliar. Pada periode ini, perseroan membukukan kerugian selisih kurs Rp 16,33 miliar, keuntungan dari penjualan dan sewa-balik menara RP 415,64 miliar, dan beban lain-lain Rp 230,29 miliar.

Dari rincian tersebut, selisih pendapatan dan seluruh beban tercatat sebesar Rp 5,76 triliun, lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,72 triliun. Pada saat yang sama, perseroan membukukan biaya keuangan sebesar Rp 3,11 triliun, penghasilan keuangan RP 80,26 miliar, dan bagian atas rugi bersih dari entitas asosiasi sebesar Rp 297,83 miliar.

 

Laba 2024 Naik 44,72 Persen

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,82 triliun. Laba itu naik 44,72 persen dibandingkan laba tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp 1,26 triliun. Sehingga laba per saham dasar naik menjadi Rp 139 dari sebelumnya Rp 96 per lembar.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (5/2/2025), aset perseroan sampai dengan akhir Desember 2024 turun menjadi Rp 86,18 triliun dibanding akhir 2023 yang tercatat sebesar Rp 87,69 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 8,44 triliun dan aset tidak lancar Rp 77,74 triliun.

Liabilitas sampai dengan akhir Desember 2024 turun menjadi Rp 59,96 triliun dari RP 61,22 triliun pada Desember 2023. Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 21,02 triliun dan sisanya Rp 38,94 triliun merupakan liabilitas jangka panjang. Sementara ekuitas sampai dengan 31 Desember 2024 turun menjadi Rp 26,22 triliun dari Rp 26,47 triliun pada akhir 2023.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya