Liputan6.com, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2024 yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pertumbuhan kinerja positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Hingga 31 Desember 2024, EXCL membukukan pendapatan Rp 34,39 triliun. Pendapatan itu naik 6,40 persen dibandingkan pendapatan pada 2023 yang tercatat sebesar Rp 32,32 triliun. Bersamaan dengan itu, beban PT XL Axiata Tbk naik menjadi Rp 28,63 triliun pada 2024 dari Rp 27,6 triliun pada 2023.
Advertisement
Baca Juga
Beban tersebut terdiri dari beban penyusutan senilai Rp 12,07 triliun, beban infrastruktur Rp 8,94 triliun, beban interkoneksi dan beban langsung lainnya Rp 3,28 triliun. Kemudian beban penjualan dan pemasaran tercatat sebesar Rp 2,09 triliun.
Advertisement
Beban gaji dan kesejahteraan karyawan pada 2024 tercatat sebesar Rp 1,74 triliun, beban umum dan administrasi Rp 454,99 miliar, dan beban amortisasi sebesar Rp 216,93 miliar. Pada periode ini, perseroan membukukan kerugian selisih kurs Rp 16,33 miliar, keuntungan dari penjualan dan sewa-balik menara RP 415,64 miliar, dan beban lain-lain Rp 230,29 miliar.
Dari rincian tersebut, selisih pendapatan dan seluruh beban tercatat sebesar Rp 5,76 triliun, lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,72 triliun. Pada saat yang sama, perseroan membukukan biaya keuangan sebesar Rp 3,11 triliun, penghasilan keuangan RP 80,26 miliar, dan bagian atas rugi bersih dari entitas asosiasi sebesar Rp 297,83 miliar.
Â
Laba 2024 Naik 44,72 Persen
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,82 triliun. Laba itu naik 44,72 persen dibandingkan laba tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp 1,26 triliun. Sehingga laba per saham dasar naik menjadi Rp 139 dari sebelumnya Rp 96 per lembar.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (5/2/2025), aset perseroan sampai dengan akhir Desember 2024 turun menjadi Rp 86,18 triliun dibanding akhir 2023 yang tercatat sebesar Rp 87,69 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 8,44 triliun dan aset tidak lancar Rp 77,74 triliun.
Liabilitas sampai dengan akhir Desember 2024 turun menjadi Rp 59,96 triliun dari RP 61,22 triliun pada Desember 2023. Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 21,02 triliun dan sisanya Rp 38,94 triliun merupakan liabilitas jangka panjang. Sementara ekuitas sampai dengan 31 Desember 2024 turun menjadi Rp 26,22 triliun dari Rp 26,47 triliun pada akhir 2023.
Advertisement