Liputan6.com, Jakarta - Apple kini tengah sibuk meningkatkan kualitas kamera yang terbenam di produk iPhone. Untuk mewujudkan niatannya, perusahaan yang bermarkas di Cupertino, California ini mengakuisisi perusahaan teknologi kamera asal Israel, LinX.
Mengutip laman Ubergizmo, Kamis (16/4/2015), kesepakatan ini akan melahirkan nilai akuisisi sebesar US$ 20 juta atau sekitar Rp 260 milyar. Langkah akuisisi ini dinilai penting karena iPhone mewakili lebih dari setengah bisnis Apple secara keseluruhan.
Linx sendiri dikenal sebagai penyedia modul kamera berkualitas. Melalui akuisisi ini Apple berharap dapat menghasilkan kamera smartphone setara kualitas kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR).
DSLR memang dikenal memiliki optik berkualitas bagus, namun ponsel dapat menggunakan sistem komputasi untuk memproses dan meningkatkan gambar. Berkat system-on-chip (SOC) dan prosesor yang ada, membuat smartphone memiliki sumber daya komputasi yang jauh melebihi DSLR.
Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh laman bisnis Dow Jones, dan Apple juga membenarkan informasi tersebut kepada Wall Street Journal.
"Apple membeli perusahaan teknologi kecil dari waktu ke waktu dan kita umumnya tidak membahas tujuan atau rencana kami," kata Apple.
Modul kamera multi-aperture dari Linx memberikan kualitas gambar yang jernih dan tajam. Pada Juni 2014, Linx mengumumkan kamera multi-aperture pertama yang dirancang untuk smartphone.
Menariknya, kamera besutan LinX lebih kecil dari kamera smartphone biasa. Meskipun kecil, dapat memberikan kualitas gambar yang lebih baik dan lebih detil.
Dalam keterangan resminya, LinX mengungkapkan bahwa teknologi itu dimaksudkan untuk menghilangkan kebutuhan masyarakat akan DSLR. Teknologi ini mengganti sensor besar yang ada pada DSLR dengan dua, tiga, atau empat kamera kecil pada satu sistem.
LinX mengklaim bahwa gambar yang ditangkap oleh kamera miliknya, tiga kali lebih sensitif terhadap cahaya dan juga memiliki tingkat noise yang lebih rendah.
(isk/dhi)