Jokowi Ajak Operator Seluler hingga GoJek Dialog Industri Kreatif

Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Selasa (5/8/2015), menyempatkan diri untuk menggelar Dialog Komunitas Kreatif.

oleh Adhi Maulana diperbarui 04 Agu 2015, 10:20 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2015, 10:20 WIB
Jokowi Ajak Operator Seluler Hingga GoJek Dialog Industri Kreatif
Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Selasa (5/8/2015), menyempatkan diri untuk menggelar Dialog Komunitas Kreatif.

Liputan6.com, Jakarta - Usai membuka peresmian venue Indonesia Convention Exhibition (ICE), di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Selasa (5/8/2015), menyempatkan diri untuk menggelar Dialog Komunitas Kreatif bersama Menkominfo Rudiantara, beseta tokoh-tokoh kreatif Tanah Air.

Dari kalangan industri kreatif, diwakili oleh selebriti seperti musisi Yovie Widianto, penyanyi cantik Raisa, dan tak ketinggalan pula dari sektor startup berbasis teknologi, yakni founder GoJek Nadiem Makarim.

Dialog yang dimotori oleh Smartfren ini melibatkan pula jajaran direksi sejumlah operator telekomunikasi di Indonesia. Di antaranya yang hadir adalah CEO Smartfren Merza Fachys, Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, serta Direktur Utama XL Dian Siswarini.

Triawan Munaf selaku Kepala Badan Ekonomi Kreatif mengatakan, "Pak Jokowi adalah orang yang menggagas Badan Ekonomi Kreatif. Semuanya berkat dialog, dengan dialog semuanya dapat dicari solusi, lebih paham terhadap permasalahan."

ICE yang dimiliki oleh Group Perusahaan Kompas dan Sinar Mas merupakan tempat yang baik untuk memamerkan karya-karya anak bangsa yang bergerak dalam bidang industri kreatif

Dengan luas 117 ribu meter persegi dilengkapi 10 hall tanpa tiang, ICE akan menjadi venue terbesar di Asia, sekaligus menjawab keluhan mengenai kebutuhan venue yang besar untuk memamerkan karya anak bangsa.

Saat bertemu Jokowi di Istana Merdeka, ayah kandung penyanyi Sherina Munaf itu mengatakan, "Selama ini kita terlalu berkonsentrasi di Jakarta sehingga pameran-pameran itu sangat menyebabkan kemacetan di Jakarta. Sekarang venue-venue besar harus di luar kota yang dilengkapi dengan transportasi yang memadai, sehingga bisa disentralisasi dari kota Jakarta".

(dhi/dew)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya