Liputan6.com, Saint-Ghislain - Google baru saja mengalami musibah. Baru-baru ini, data center Google yang berada di negara Belgia harus kehilangan data virtual setelah bangunan tersebut tersambar petir.
Dikabarkan, pada saat itu memang terjadi badai kencang dengan intensitas petir yang cukup tinggi. Sehingga `amukan` petir menyambar bangunan data center yang berlokasi di wilayah Saint-Ghislain tersebut.
Menurut yang dilaporkan laman Telegraph, Kamis (20/8/2015), Google yang kini sudah menjadi anak perusahaan Alphabet gagal melakukan restorasi data akibat peristiwa itu.Â
Setelah diusut, Google mengungkap bahwa sekitar lima persen dari data yang berada di zona Google Compute Engine, platform cloud computing Google hilang dan tidak bisa dikembalikan lagi.
Google telah mencoba melakukan proses restorasi lewat backup data center, namun sayangnya proses tersebut tidak berjalan dengan mulus. Salah satu pihak juru bicara Google Belgia mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada hari Senin lalu, (18/8/2015).
Ia menjelaskan, setelah peristiwa itu, data yang berada di dalam disk space data center hanya terkena di angka 0,1 persen. Namun, lama kelamaan bertambah menjadi 0,000001 persen dan meroket menjadi 5 persen.
"Ini pertama kalinya kami harus kehilangan data dalam angka yang terbilang cukup banyak sejauh ini. Sebelumnya, kami tidak pernah mengalami hal seperti ini. Kalau pun kehilangan data, kami selalu bisa melakukan proses recovery data tanpa adanya hambatan," kata juru bicara Google Belgia yang tidak disebutkan namanya ini.
Kendati begitu, Google menjelaksan bahwa pihaknya sedang mencoba melakukan proses upgrading penyimpanan data agar tidak mengalami peristiwa `power failures` semacam ini.
Google Compute Engine merupakan sebuah `mesin virtual` dibawah naungan platform cloud computing Google yang dimana kerap digunakan banyak perusahaan untuk menjalankan fitur desktop virtual.
Beberapa waktu lalu, Google secara resmi mengumumkan perusahaanya kini berdiri dibawah kibaran bendera Alphabet. Alphabet sendiri akan membawahi seluruh lini bisnis Google. Google yang kini dipimpin oleh Sundar Pichai sebagai CEO akan menangani lini bisnis mesin pencari Google Search, iklan digital, Maps, YouTube, serta Android.
Sementara untuk lini bisnis lainnya yang berhubungan dengan riset dan investasi seperti Calico, Nest, Fiber, Google Ventures, Google Capital, dan proyek inkubator Google X akan dikelola langsung oleh Alphabet.
(jek/dew)
Tersambar Petir, Data Center Google Langsung `Lumpuh`
Petir yang menyambar data center Google di Belgia ini membuat Google `kewalahan` karena kehilangan data virtual
Diperbarui 20 Agu 2015, 17:42 WIBDiterbitkan 20 Agu 2015, 17:42 WIB
Petir yang menyambar data center Google di Belgia ini membuat Google `kewalahan` karena kehilangan data virtual... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
7 Respons Pakar, Dishub hingga Gubernur Jakarta Pramono Anung Terkait Macet Parah Pelabuhan Tanjung Priok
5 Gambar Rumah Minimalis 2 Lantai dengan Ukuran 6x12 Meter, Cocok Jadi Inspirasi Hunian di 2025
Bukan Cuma Diminum, Cuka Sari Apel Bisa Dipakai untuk Membersihkan Rumah
IHSG Beragam Hari Ini 21 April 2025, Saham MTDL hingga ACES Menghijau
Top 3 Berita Bola: Rebutan dengan City, Manchester United Incar Pemain Muda Jerman Buat Pendamping Fernandes
Nilai Bitcoin Menanjak 33% Sejak Halving pada 2024
Cara RSA UGM Cegah Kekerasan Seksual di Lingkungan Pendidikan di Rumah Sakit
6 Rekomendasi Model Rambut Pendek Anak Perempuan Ala Korea, Imut Banget
Ham Pan, Camilan Pedas Khas Singkawang yang Terbuat dari Beras dan Ebi
Alasan Raja Charles III Tolak Panggilan Telepon Pangeran Harry di Tengah Sidang Banding Pengadilan Inggris
Ailee Resmi Menikah dengan Choi Si Hun dan Bakal Bulan Madu ke Dubai
Chinese Zodiac Dog: Loyal Guardian of the Zodiac Cycle