CFO Twitter Uji Fitur Baru dengan Cuit Pakaian Dalam

Petinggi Twitter ini menjajal fitur Twitter baru dengan pertanyaan seputar pakaian dalam. Lho kok?

oleh Corry Anestia diperbarui 29 Sep 2015, 10:25 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2015, 10:25 WIB
CFO Twitter Uji Fitur Baru dengan Cuit Pakaian Dalam
Petinggi Twitter ini menjajal fitur Twitter baru dengan pertanyaan seputar pakaian dalam. Lho kok? (Doc: Telegraph)

Liputan6.com, Jakarta - Chief Financial Officer (CFO) Twitter, Anthony Noto, tengah menguji fitur baru Twitter, yakni polling (jejak pendapat). Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengadakan survei singkat.

Fitur baru ini sebelumnya sudah dipamerkan secara publik oleh Noto pada pekan lalu melalui sebuah cuit (tweet) survei singkat: Boxers or Briefs? (Atau berarti: celana boxer atau celana dalam?). Demikian dikutip dari Business Insider, Selasa (29/9/2015). 

Pertanyaan ini menurutnya sudah sejak lama ingin ditanyakan

Jika dilihat, terdapat masing-masing kolom opsi di bawah pakaian adalah kotak centang untuk pengguna untuk memilih. (Beberapa orang awalnya berpikir cuit Noto adalah sebuah kesalahan).

Juru Bicara Twitter mengungkap ke Business Insider bahwa perusahaan sedang "bereksperimen" dengan fitur baru jejak pendapat di Twitter. Sayangnya, hal itu tidak dijelaskan secara rinci.

Sebetulnya, ide fitur polling diusulkan oleh salah satu orang yang paling keras mengkritik Twitter, Chris Sacca, yang dulunya merupakan investor awal. Dia juga lah yang menyerukan daftar perbaikan panjang layanan Twitter pada awal tahun ini.

Selain menciptakan cara baru untuk mengajak konsumen memakai Twitter, jejak pendapat juga dapat membantu Twitter membangun preferensi pengguna, di mana bisa dipakai pada iklan dengan target tepat sasaran. Jika partisipan polling naik, Twitter bisa mempelajari kemauan pengguna.

Fitur baru ini diperkenalkan saat Twitter sedang mengalami masa sulit, di mana jejaring sosial ini berjuang keras untuk mendongkrak jumlah pengguna. Belum lagi tekanan dari para investor agar Twitter segera menunjuk CEO permanen. Dengan begitu, Twitter dapat segera menciptakan inovasi baru.

(cas/dew)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya