iPhone 6s Direbus Air Mendidih, Apa Jadinya?

Bagaimana jadinya jika seri terbaru smartphone Apple, iPhone 6s, direbus di dalam air mendidih?

oleh Jeko I. R. diperbarui 10 Okt 2015, 07:40 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2015, 07:40 WIB
iPhone 6s Direbus Air Mendidih, Apa Jadinya?
Bagaimana jadinya jika seri terbaru iPhone ini direbus di dalam air mendidih?

Liputan6.com, California - iPhone 6s kini menjadi sorotan. Tak hanya diidam-idamkan untuk dibeli, seri iPhone terbaru ini juga diincar para penguji gadget untuk dilihat seberapa kuat perangkat itu bisa bertahan. Apalagi, iPhone 6s digadang-gadang menjadi iPhone paling tangguh dari seri iPhone sebelumnya.

Untuk membuktikan iPhone 6s memiliki 'ketahanan' yang sebanding, channel penguji gadget YouTube -- Techrax, kembali menguji ketahanan iPhone 6s dengan merendamnya di dalam air mendidih, dan didokumentasikan lewat sebuah video berdurasi lima menit yang diunggah di channel-nya.

Awalnya ia memanaskan air yang telah ditampung di sebuah panci sampai mendidih. Sebelum 'menyemplungkan' iPhone 6s, ia memperlihatkan bahwa perangkat tersebut masih berfungsi dengan sangat baik. Barulah setelahnya ia merebus iPhone 6s ke dalam air panas. Kontan, layar iPhone 6s langsung mati. Namun setelah ia 'tiriskan', iPhone 6s tersebut masih menyala.

Ia juga sempat mendinginkan iPhone 6s dengan memasukkan perangkat tersebut ke freezer. Setelahnya, ia merebus kembali iPhone 6s ke dalam air yang kembali ia panaskan. Kali ini, proses perebusan iPhone 6s memakan waktu lima menit.

Sampai akhirnya ia kembali mengangkat iPhone tersebut, ia memperlihatkan bagian layar iPhone yang telah menghitam akibat direbus terlalu lama di dalam air panas. Ajaib, layar iPhone tersebut masih berfungsi, hanya saja tertulis "iPhone needs to cool down before you use it" (iPhone harus didinginkan sebelum Anda menggunakannya).

Material iPhone 6s memang diungkap terbuat dari material super high-end. Baik seri iPhone 6s dan 6s Plus dibalut dengan material aluminium series 7000, yang mana terkenal dengan ketahanannya berkat teknologi strength-to-weight ratio. Aluminium yang sering disebut `alloy` ini juga bahkan digunakan untuk material pembuatan kendaraan besar seperti pesawat dan helikopter.

(Jek/Dew)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya