ATSI Akan Jaring 3 Layanan Lokal

Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) mendukung tumbuhnya pengembang aplikasi atau OTT Nasional.

oleh M Hidayat diperbarui 11 Des 2015, 19:10 WIB
Diterbitkan 11 Des 2015, 19:10 WIB
Ini Yang Harus Dilakukan Operator Jika Layanannya Terganggu
Kualitas layanan telekomunikasi operator seluler sedang banyak dikeluhkan oleh para pelanggannya.

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) mendukung tumbuhnya pengembang aplikasi atau OTT Nasional dalam rangka mendorong ekonomi digital di Indonesia.

Secara sederhana, OTT atau Over The Top merupakan layanan dengan konten berupa data, informasi atau multimedia yang berjalan melalui jaringan internet.

Dalam peluncuran teknologi generasi keempat atau 4G-LTE secara nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) menyampaikan dukungan penuh bagi pengembangan OTT Nasional.

Para penyelenggara telekomunikasi yang merupakan anggota ATSI terpacu untuk turut serta dalam memberikan dukungannya kepada pemerintah mengenai pembangunan Rencana Pita Lebar Indonesia (RPI) atau Indonesia Broadband Plan. Sebab, layanan pita lebar juga berdampak penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebagai bagian dari tanggung jawab untuk mengembangkan karya anak bangsa, para penyelenggara telekomunikasi anggota ATSI, menyatakan kesiapan dan dukungan secara penuh.

Alexander Rusli, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo yang juga merupakan ketua ATSI, ketika ditemui di sela-sela gelaran tersebut, di Jakarta, Jumat (11/12/2015), mengatakan bahwa pihaknya tengah mencari 3 OTT lokal.

"Kita mau memulai apa yang kami janjikan selama ini, untuk mencoba mencari dan memajukan beberapa OTT. Dan kita akan memilih tiga," ungkap Alex.

Lebih lanjut, pria lulusan Curtin University of Technology, Australia, itu memaparkan bahwa OTT yang dipilih itu harus memenuhi kriteria.

"Jadi OTT yang dipilih itu hanya dalam social media dulu, dan mereka sudah punya pelanggan antara 100-500 ribu, dan dimiliki sepenuhnya oleh orang Indonesia," tegas Alex.

(Why/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya