Liputan6.com, Jakarta - Seorang editor Wikipedia, Calamondin12, berhasil menguak keberadaan artikel yang tidak pernah terbukti kebenarannya (hoax).
Dikutip dari Business Insider, Minggu (7/2/2016), artikel hoax yang dimaksud berkisah tentang Jack Robichaux, seorang pemerkosa berantai.Â
Selain komentar-komentar bersifat rasisme, tak ada artikel lain terkait mengenai kisah Jack Robichaux. Parahnya, artikel tersebut telah terpampang di ensiklopedia online selama lebih dari 10 tahun lalu.
Jack Robichaux disebut sebagai seorang pemerkosa berantai yang hidup pada abad 19. Ia melakukan aksi kejahatan di kota New Orleans dengan mayoritas korbannya adalah wanita gemuk.
Meski dikenal sebagai pemerkosa, Robichaux dikisahkan memiliki talenta dalam musik jazz. Bahkan ia disebut-sebut merupakan musisi jazz terkenal di kota tersebut hingga akhirnya publik mendapatinya sebagai pemerkosa.
"Cerita ini merupakan kisah hoax," tulis Calamondin12 pada 27 Agustus lalu. Ia menambahkan, artikel tersebut menimbulkan kekhawatiran karena selama bertahun-tahun tidak bisa dibuktikan kebenarannya.
Baca Juga
Diketahui, kisah hoax tentang Jack Robichaux rupanya direka oleh sepasang sahabat, Bill Maas dan Van Robichaux yang saat itu masih berkuliah di Universitas Washington di Saint Louis. Mereka telah berkali-kali membuat artikel hoax di Wikipedia tetapi upaya untuk mengelabui editor Wikipedia tetap tidak berhasil.
"Kami hanya ingin membuat informasi palsu di Wikipedia. Kami bahkan telah berkali-kali membuat artikel palsu, namun selalu gagal," ucap Maas melalui sebuah email.
Setelah berkali-kali gagal, pada 31 Juli 2005 keduanya berhasil membuat cerita rekaan "Jack Robichaux" yang mengadopsi nama tersebut dari nama Van Robichaux dengan nama panjang John Vance Robichaux III, yang seringkali dipanggil Jack.
Setelah 10 tahun berlalu, keduanya melupakan hal tersebut dan melanjutkan hidup. Namun, mereka tak menyadari bahwa artikel tersebut masih terpampang di laman Wikipedia.
Hingga akhirnya pada 2015 lalu, editor Calamondin12 berhasil menguak kisah tersebut setelah membacanya, ia kemudian memberi bendera pada artikel tersebut karena setelah ditelusuri, tidak ada referensi yang ditemukan untuk kasus ini. Akhirnya, pada Agustus lalu, artikel ini resmi dihapus dari laman Wikipedia.
(Tin/Cas)