Era Keemasan Smartphone Terseok-seok Tahun Ini

Pendapatan dari penjualan smartphone pada tahun ini diprediksi tidak akan mengalami peningkatan besar.

oleh Andina Librianty diperbarui 04 Mar 2016, 07:46 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2016, 07:46 WIB
Ilustrasi Smartphone
Ilustrasi Smartphone. Kredit: Freepik

Liputan6.com, Jakarta Era keemasan pertumbuhan smartphone diprediksi tidak akan terjadi pada tahun ini. Pendapatan dari penjualan smartphone diprediksi tidak akan mengalami peningkatan besar.

Perusahaan riset pasar, GfK, dalam laporan Quarterly Smartphone Tracker mencatat bahwa pendapatan dari penjualan smartphone pada kuartal IV 2015 turun 0,2 persen dari periode sama pada tahun lalu. Total pendapatan mencapai US$ 115,2 miliar.

Selama periode yang sama, jumlah handset yang terjual mencapai 368 juta unit atau naik 6 persen year over year (yoy).

Adapun untuk tahun ini, GfK mempediksi tren yang sama akan berlanjut. Pendapatan dari penjualan handset tidak akan mengalami lonjakan atau akan tetap flat, hanya naik 0,5 persen menjadi US$ 401, 3 miliar. Sedangkan jumlah handset terjual akan tumbuh dari 1.308 juta pada 2015 menjadi 1,4 juta pada tahun ini.

Sementara tren varian smartphone, handset yang lebih murah akan tetap menjadi primadona tahun ini. Director Trends and Forecasting GfK, Kevin Walsh, menekankan bahwa gambaran pertumbuhan dapat bervariasi di berbagai wilayah.

Misalnya, penjualan perangkat di India naik 34 persen pada kuartal IV berkat penjualan ponsel dengan harga di bawah US$ 100. Kemudian penjualan di Tiongkok tumbuh 12 persen, sedangkan di Amerika Utara mengalami penurunan.

"Melihat catatan kuartal IV dan performa kuat pada 2015 secara umum, ada hasil beragam di seluruh negara. Faktor lokal memiliki pengaruh besar ketimbang tren regional dan industri. Perbedaan tren ekonomi, adopsi pasar massal, politik, perubahan sosial dan bahkan olahraga memiliki dampak terhadap permintaan smartphone dan harga di tingkat negara," ujar Walsh, seperti dikutip dari Venture Beat, Jumat (4/3/2016).

(Din/Isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya