Cashtree Antarkan Iklan Mobile di Indonesia menuju Fase Baru

Iklan mobile di Indonesia telah masuk ke fase baru dengan kehadiran Cashtree. Simak wawancara kami dengan Seyoung Jung, CBO Cashtree.

oleh M Hidayat diperbarui 13 Apr 2016, 11:40 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2016, 11:40 WIB
Seyoung Jung, Chief Business Officer Cashtree
Seyoung Jung, Chief Business Officer Cashtree. Liputan6.com/Iskandar

Liputan6.com, Jakarta - Iklan mobile (mobile advertising) Indonesia telah masuk ke fase baru dengan kehadiran Cashtree. Cashtree diyakini mampu memaksimalkan efektivitas dan efisiensi CPC (Cost per Click), CPM (Cost per thousand Impressions), CPI (Cost per Install), CPE (Cost per Engagement), dan CPA (Cost per Acquisition).

Lantas, iklan mobile seperti apakah yang ditawarkan Cashtree? Dari mana gagasan Cashtree hadir? Untuk menjawabnya, Tekno Liputan6.com mewawancarai Seyoung Jung, Chief Business Officer Cashtree.

Jung menjelaskan, gagasan Cashtree terinspirasi dari tablet Amazon Kindle. Di lockscreen Kindle dengan potongan harga khusus, pengguna akan melihat sejumlah iklan, yang antara lain merupakan iklan eksklusif penawaran Amazon atau penawaran berbatas waktu (limited-time offer) lainnya. Konten iklan yang ditawarkan bisa berupa film, buku, atau konten digital lainnya.

Yang menarik dari Cashtree adalah ketika pengguna melihat dan "terlibat" dengan iklan atau konten lain yang ditampilkan di lockscreen tersebut, pengguna akan mendapat sejumlah cash. Setelah terakumulasi dalam jumlah tertentu, cash tersebut dapat ditukarkan menjadi pulsa.

Dengan gagasan ini, tampak jelas bahwa baik pengiklan (advertiser) maupun pengguna yang melihat iklan, sama-sama mendapat keuntungan.

Nah, untuk lebih jauh mengetahui seluk-beluk soal Cashtree, simak video wawancara berikut ini.

(Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya