Android Kuasai 97 Persen Pasar Smartphone India

Menurut data perusahaan riset pasar Strategy Analytics, OS robot hijau itu memimpin pasar smartphone di India.

oleh Andina Librianty diperbarui 08 Agu 2016, 08:54 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2016, 08:54 WIB
Ilustrasi Android
Ilustrasi Android

Liputan6.com, Jakarta - Sistem operasi (OS) Android terus menunjukkan dominasinya. Kali ini, menurut data perusahaan riset pasar Strategy Analytics, OS robot hijau itu memimpin pasar smartphone di India.

Mengutip data Strategy Analytics, pangsa pasar Android di India naik menjadi 97,1 persen pada kuartal II 2016. Jumlahnya naik 7 persen dari 90 persen pada kuartal I 2015.

Dari sisi unit, pengapalan smartphone berbasis Android sebanyak 29,8 juta pada kuartal II 2016. Total pengapalan smartphone di India sendiri selama periode tersebut adalah 30,7 juta unit.

"Pengapalan smartphone Android di India mencapai 29,8 juta unit pada kuartal II 2016, tumbuh 28 persen dari 23,2 juta unit pada kuartal II 2015," ungkap Executive Director Strategy Analytics, Neil Mawston, seperti dikutip dari GSM Arena, Senin (8/8/2016).
Android Kuasai 97% Pasar Smartphone India (Foto: GSM Arena)
Menurut Mawston, dominasi Android di pasar smartphone India sepertinya tidak akan terkalahkan untuk saat ini. Kesuksesan tersebut tak lepas dari peran berbagai pihak, termasuk mitra hardware.

"Hal ini berkat portofolio yang kuat dari para mitra hardware, jalur distribusi, dan aplikasi berbiaya rendah yang banyak seperti Gmail," sambungnya.

Di tengah dominasi Android, OS lain seperti iOS hanya mendapatkan sebagian kecil pasar. Pangsa pasar iOS turun dari 4,5 persen dari kuartal II 2015 menjadi 2,4 persen. Sementara sisa pangsa pasar lainnya dimiliki oleh gabungan OS lain sebesar 0,5 persen.

"Apple harus mengurangi harga iPhone ke level harga yang lebih rendah, menjalin kerja sama dengan lebih banyak operator untuk kerja sama subsidi dan memperbanyak kehadiran iPhone di ritel melalui Apple Store atau jalur online jika ingin menumbuhkan kembali pasarnya secara signifikan di masa depan," jelas Director Strategy Analytics, Woody Oh.

(Din/Isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya