Liputan6.com, Jakarta - Proyek balon internet Google--kini berada di bawah Alphabet dalam divisi X--kembali kedatangan pimpinan baru. Perubahan ini dilakukan setelah sebelumnya Project Loon melakukan pergantian pimpinan sekitar enam bulan lalu.
Dikutip dari Business Insider, Senin (13/3/2017), Alastair Westgrath adalah mantan CEO Quintel, yang akan memimpin pengembangan Project Loon kali ini. Westgrath menggantikan CEO Project Loon sebelumnya, Tom Moore, yang baru bergabung pada Agustus 2016.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Belum dapat diketahui alasan di balik mundurnya Moore dari Project Loon, tapi ia dipastikan tak segera pergi dari perusahaan tersebut. Menurut juru bicara X, Moore akan bertahan beberapa bulan ke depan untuk menangani proyek lain.
Terpilihnya Moore disinyalir merupakan langkah perusahaan untuk mewujudkan Project Loon sebagai produk komersial. Apalagi, ia dikenal sebagai sosok yang berpengalaman di bidang pemasaran.
Project Loon pertama kali melakukan uji coba pada 2013 dan sudah mengumumkan kerja sama dengan tiga operator di Indonesia pada akhir 2015. Namun sampai saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai kerja sama tersebut.
Saat ini, memang belum dapat dipastikan kelanjutan dari proyek tersebut. Menurut laporan terbaru, sejumlah insinyur di Loon berhasil memanfaatkan machine learning untuk meningkatkan kemampuan terbang dari balon tersebut.
Penggunaan machine learning memungkinkan cakupan terbang balon dibatasi di wilayah tertentu, sehingga dapat disesuaikan untuk kebutuhan komersial. Teknologi ini terbilang berbeda dari konsep awal Loon--ketika berada di bawah Google--didesain untuk menyediakan jaringan internet global.
(Dam/Isk)