Karyawan Jarang Ngantor, WordPress Tutup Markas Mewah di AS

Jumlah karyawan yang sedikit bekerja di kantor WordPress dikarenakan kebanyakan lebih suka bekerja remote atau di luar kantor.

oleh Jeko I. R. diperbarui 23 Jun 2017, 04:00 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2017, 04:00 WIB
WordPress
Kantor WordPress. (Foto: Quartz)

Liputan6.com, San Francisco - Induk layanan blogging Wordpress, Automattic, dilaporkan menutup kantor mewahnya di kawasan San Francisco, Amerika Serikat (AS).

Alasan ditutupnya markas tersebut karena karyawan WordPress lebih suka bekerja remote atau jarak jauh. Alhasil, yang datang ke kantor sangat sedikit.

Menurut informasi yang dilansir Quartz, Jumat (23/6/2017), kantor tersebut dibangun dari gudang bekas di 140 Hawthrone. Interiornya minimalis, beratap tinggi. Luasnya sekitar 1400 meter persegi, cukup lapang untuk ukuran kantor teknologi.

Penutupan kantor WordPress di San Francisco terungkap dari iklan yang dijual langsung oleh CEO Matt Mullenweg beberapa waktu lalu. Ia mengaku, kantor yang dibangun sekitar tujuh tahun silam tersebut jarang dipakai karyawannya.

"Saya tahu semakin sedikit (karyawan) yang pergi ke kantor karena lebih produktif bekerja di rumah atau lokasi lain. Kalau dihitung-hitung, cuma ada lima orang yang rutin datang setiap harinya," ujar Mullenweg.

Tak cuma itu, Automattic juga memiliki kantor cabang WordPress di Cape Town, Afrika Selatan dan Portland, Maine. Perusahaan memberikan opsi kepada 550 karyawan untuk bisa bekerja di luar kantor.

Tercatat, setiap karyawan diberikan uang jajan US$ 250 per bulan untuk bekerja di co-working space atau kedai kopi.

Bekerja remote adalah kultur yang dianut banyak perusahaan teknologi. Meski begitu, tidak sedikit pula perusahaan yang tidak memperkenankan karyawannya untuk bekerja remote.

Ambil contoh, Yahoo. Pada 2013 lalu, CEO Marissa Mayer mewajibkan semua karyawannya untuk bekerja dari kantor.

Strategi tersebut diyakini akan membantu Yahoo untuk memangkas biaya operasional. Saat itu, Marissa menilai Yahoo sudah menjadi 'gemuk' dan malas.

Banyak karyawan yang bekerja dari rumah dinilai menjadi tidak produktif, bahkan orang-orang tidak tahu kalau mereka bekerja di Yahoo.

Yang terbaru dan mengejutkan adalah IBM. Perusahaan teknologi ini sebetulnya dikenal sebagai pionir budaya kerja remote. Malah, belakangan IBM memberlakukan kewajiban kerja dari kantor untuk semua karyawannya di Amerika Serikat. Tujuannya sederhana, untuk membuat mereka lebih produktif, kreatif, dan tidak malas-malasan.

(Jek/Ysl)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya