Liputan6.com, Jakarta - PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI) memastikan akan menggarap layanan telekomunikasi 4G LTE pulau Bali.
Layanan yang dimaksud adalah Net1 Indonesia (Net1) yang menggunakan frekuensi 450MHz dengan jangkauan sinyal lebih luas dibanding frekuensi seluler di atasnya. STI menilai pulau Bali memiliki peluang besar untuk menjadi target pasar penjualan layanan Net1.
Berdasarkan survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada akhir 2016, jumlah pengguna internet mencapai 132,7 juta orang. Sementara untuk proyeksi penetrasi pengguna dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali diprediksi mencapai 6.148.796 atau 4,7 persen pada 2017.
Advertisement
Baca Juga
"Bali merupakan salah satau provinsi penopang perekonomian bangsa melalui industri pariwisatanya. Seiring perkembangan waktu, pariwisata tak sekadar travelling atau semata-mata memasarkan tujuan wisata, tapi turut memberi pertumbuhan bagi industri lain. Pertumbuhan industri itu yang membuat kami memiliki komitmen kuat terhadap Bali," ujar CEO STI Larry Ridwan dalam keterangan resmi yang diterima Tekno Liputan6.com, Selasa (22/8/2017).
Menurut Larry, STI akan memaksimalkan akses Net1 agar bisa menjangkau seluruh wilayah Bali, mulai dari Gilimanuk hingga ujung timur Gili Selang. Keberadaan jaringan 4G LTE di Bali akan menambah jumlah jaringan Net1 di kawasan timur Indonesia, setelah sebelumnya hadir di Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku.
STI sendiri masih terus menyelesaikan perpindahan dari pelanggan CDMA ke 4G hingga akhir 2017. STI sebagai pemilik merek dagang layanan Net1 akan mengomersialkan secara penuh layanan 4G di frekuensi 450MHz mulai 2018.
Sebagai langkah awal, STI mempersiapkan telah mempersiapkan sejumlah langkah strategis. Salah satunya bekerja sama dengan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI) pada awal Agustus 2017.
Selain itu, STI juga memiliki rencana untuk memindahkan para pelanggan CDMA yang masih memakai Ceria untuk bermigrasi ke 4G. STI juga telah membuka Sentra Net1 yang ada di area Denpasar, menyusul untuk area lainnya.
Selain pelanggan perorangan, STI juga akan fokus untuk menggarap pelanggan korporasi (business-to-business atau B2B). Karenanya, STI sedang mempersiapkan sejumlah solusi telekomunikasi yang inovatif berbasis Internet of Things (IoT) untuk mendukung layanan Net1 di pasar B2B.
Sekadar informasi, STI merupakan satu-satunya operator telekomunikasi di Indonesia yang beroperasi pada frekuensi 450MHz dengan menggunakan teknologi CDMA2000 1x. Perusahaan ini juga memiliki lisensi penuh dengan jangkauan nasional yang sudah meliputi pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku.
(Dam/Cas)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: