Mengerikan, Hacker Pakai 711 Juta Alamat Email untuk Kirim Spam

Peneliti keamanan menemukan server berisi data 711 juta alamat email beserta password-nya. Jutaan email itu dipakai untuk menebar spam.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 31 Agu 2017, 14:30 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2017, 14:30 WIB
Ilustrasi Spam
Ilustrasi Spam. Dok: hoax-slayer.net

Liputan6.com, Jakarta - Oknum hacker dilaporkan telah mengumpulkan setidaknya 711 juta alamat email yang sah di tempat terbuka dan mudah diakses, di sebuah peladen (server) di Belanda.

Mengutip laporan Gizmodo, Kamis (31/8/2017), peladen tersebut berisi ratusan juta password alamat email. Rupanya, baik email maupun peladen itu kerap digunakan untuk mengirim pesan-pesan spam, sehingga berhasil masuk melalui filter spam pada email.

Seorang peneliti keamanan di Paris yang menggunakan nama Benkow menemukan fakta di atas dan menyampaikannya kepada ahli keamanan Troy Hunt.

Troy Hunt juga diketahui mengelola situs terkemuka Have I Been Pwned yang gemar memberi tahu pengguna terkait akun-akun yang sudah diretas.

Dalam sebuah unggahan di laman miliknya, Hunt menulis bahwa peladen yang menjadi rumah bagi ratusan juta akun penebar spam itu secara tak sengaja telah ditinggalkan tanpa perlindungan sehingga bisa diakses oleh publik.

Hunt juga menyebut, ia sudah menghubungi pihak berwenang dan meminta mereka untuk menghapusnya. 

Dia menyebut, banyak dari alamat email sah itu yang sudah dibobol. "Jumlah 711 juta itu sesungguhnya akurat, sedangkan jika dihitung jumlah pemilik tampaknya akan lebih sedikit dibanding jumlah alamat email tersebut," kata Hunt.

Media yang pertama melaporkan hal ini, ZDNet, menyebut, ada pihak di balik peladen yang menggunakan alamat email itu, dan bekerja sama dengan Onliner spambot untuk menebar malware Ursnif.

Malware ini diketahui mampu mencuri banyak data, terutama informasi perbankan dari browser dan berbagai software.

(Tin/Cas)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya