Fight of Gods, Gim Kontroversial Pertarungan Nabi dan Dewa

Walau memicu kontroversi, gim tersebut nyatanya sudah dilepas ke platform Steam.

oleh Jeko I. R. diperbarui 07 Sep 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2017, 16:00 WIB
Fight of Gods
Fight of Gods, gim kontroversial yang menghadirkan karakter nabi dan dewa. (Foto: PQUbeGames)

Liputan6.com, London - Fight of Gods mungkin belum terdengar begitu familier di telinga gamer Indonesia. Ya, meski masih terbilang baru, gim  ini ternyata sudah lebih dulu mengundang kontroversi lantaran menghadirkan karakter dewa dan nabi.

Menurut yang dilansir Attack of The Fanboy, Kamis (7/9/2017), Fight of Gods adalah gim garapan pengembang gim indie asal London PQubeGames yang mengusung genre fighting. Gim tersebut kini hanya tersedia via platform Steam, jadi cuma bisa dimainkan lewat PC.

Karena dibesut pengembang gim indie, jangan harap tampilan grafisnya sama dengan gim  fighting besutan pengembang gim kenamaan. Namun setidaknya, untuk ukuran gim PC, grafisnya bisa dibilang sudah cukup.

Fight of Gods memicu kontroversi dan kritik dari sejumlah kalangan karena karakternya sensitif--kebanyakan dari dewa, mulai dari dewa Zeus dari Yunani, Odin dari mitologi Norse, hingga Anubis dari Mesir. Sementara, ada juga karakter yang bukan dari dewa, seperti Moses yang tak lain adalah Nabi Musa.

Selain karakter di atas, gim ini ternyata juga menghadirkan sosok Yesus sebagai karakter yang bisa dimainkan. Sosok Yesus dalam gim digambarkan dengan fisik pria bertubuh kekar. Di tangannya ada potongan kayu yang seolah-olah dipatahkan dari salib. Tak cuma Yesus, Buddha juga hadir sebagai karakter playable.

Terlepas dari kontroversi publik, pengembang gim tersebut tetap menghadirkan Fight of Gods via Steam dan sedang memasuki tahap akses awal. Hingga berita ini naik, PQUbeGames belum mau angkat bicara mengapa mereka memutuskan untuk membesut gim dengan konten sensitif.

Bagaimana, kamu tertarik beli gim yang satu ini?

(Jek/Ysl)

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya