Liputan6.com, Jakarta - Apple baru saja memperkenalkan teknologi keamanan biometrik terbaru yang diberi nama Face ID. Sesuai namanya, teknologi ini memanfaatkan pengenalan wajah untuk membuka perangkat.
Meski menjanjikan, masa depan fitur ini ternyata tak sepenuhnya cerah. Menurut analis dari KGI Securities Ming-Chi Kuo, kelanjutan fitur ini ternyata masih tergantung dari penerimaan pasar.
Advertisement
Baca Juga
"Pertanyaan kunci di benak investor apakah model iPhone baru yang rilis di 2018 akan mendukung Touch ID (pengenalan sidik jari). Jawaban itu ternyata mengacu pada penerimaan Face ID di iPhone X," ujarnya, seperti dikutip dari Ubergizmo, Kamis (21/9/2017).
Karenanya, menurut Kuo, fitur Touch ID tak akan hilang sepenuhnya dan masih akan digunakan pada iPhone yang rilis tahun depan. Bahkan, bukan tak mungkin perusahaan tersebut akan memperkenalkan Touch ID yang lebih mumpuni.
Salah satu rumor yang cukup santer terdengar adalah penggunaan sensor yang diletakkan di bawah layar. Sebelumnya, fitur ini sempat digadang-gadang bakal hadir di iPhone X, tapi nyatanya hal itu tak terjadi.
Perusahaan lebih memilih untuk memperkenalkan Face ID di perangkat yang menjadi penanda kiprah satu dekade iPhone tersebut. Alasannya, tim pengembang merasa teknologi itu lebih siap.
Kendati demikian, teknologi ini masih membutuhkan waktu sebelum akhirnya benar-benar siap digunakan para pengguna iPhone. Namun, bukan tak mungkin teknologi ini dapat menuai kesuksesan seperti Touch ID yang sempat diragukan oleh sejumlah pihak.
Sekadar informasi, keputusan Apple untuk menghadirkan Face ID tak lepas dari keamanan yang ditawarkan. Perusahaan itu menyebut tingkat kesalahan pada Face ID 1:1.000.000, sedangkan Touch ID 1:50.000.
(Dam/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â