Liputan6.com, Cupertino - iPhone X adalah smartphone primadona Apple yang paling dinanti banyak orang. Bagaimana tidak, iPhone X hadir dengan segudang fitur paling canggih.
Beberapa di antaranya pasti kamu sudah tahu, seperti layar penuh nyaris tanpa bezel dan konfigurasi kamera ganda terbaik. Desain smartphone ini pun hadir dengan konsep revolusioner berbalut material kaca yang membuatnya tampil cantik.
Di balik semua kemahsyurannya, iPhone X ternyata harus melewati proses yang cukup panjang. Ibarat peribahasa "Berakit-rakit dahulu, berenang-renang ke tepian," proses pembuatan iPhone X ternyata tidaklah mudah.
Advertisement
Baca Juga
Seperti disampaikan Chief Design Officer Apple Jony Ive, proses penggarapan iPhone X memakan waktu lima tahun.
Dalam wawancaranya di gelaran TechFest baru-baru ini, Ive mengungkap Apple sempat memiliki beberapa prototype iPhone X dengan sejumlah versi layar nyaris tanpa bezel. Sayangnya, semua jenis prototype ini dinilai gagal.
"Kami selalu gagal. Prototype yang diuji selalu tidak berjalan lancar. Prosesornya tidak mendukung. Dalam siklus pengembangan ekosistem yang kami coba, semuanya gagal. Tapi kami terus coba," ujar Ive sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com via Ubergizmo, Selasa (10/10/2017).
Salah satu tantangan yang dialami Ive dan tim adalah proses pengujian teknologi TrueDepth pada kamera dan pemindai wajah FaceID. Saat itu, Ive harus mengembangkan teknologi yang mapan agar tidak mengalami kegagalan fatal.
iPhone X sendiri akan memasuki proses pemesanan pada awal November 2017 di beberapa negara terpilih dengan banderol mulai US$ 999 atau Rp 13 jutaan. Untuk saat ini, baru iPhone 8 dan 8 Plus yang hanya tersedia di pasaran.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: