Top 3: Kehadiran Oppo F5 hingga Polemik Registrasi Kartu Prabayar

Oppo F5 yang sebentar lagi hadir hingga polemik registrasi kartu prabayar paling diburu pembaca di kanal Tekno Liputan6.com.

oleh Corry Anestia diperbarui 17 Okt 2017, 11:50 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2017, 11:50 WIB
Oppo F5
Oppo F5. (Foto: Oppo)

Liputan6.com, Jakarta - Oppo F5 yang sebentar lagi hadir hingga polemik registrasi kartu prabayar paling diburu pembaca Tekno Liputan6.com.

Berita populer lainnya datang dari cara membersihkan kotoran membandel di smartphone kita. Penasaran? Simak selengkapnya rangkuman tiga artikel terpopuler berikut ini pada Selasa (17/10/2017):

1. Oppo Tebar Undangan F5, Kapan Meluncur?

Oppo baru saja menyebar undangan peluncuran smartphone terbarunya, Oppo F5. Menurut undangan yang Tekno Liputan6.com terima, Senin (16/10/2017), acara ini akan berlangsung di Jakarta pada 13 November 2017.

Belum diketahui secara detail mengenai tempat di mana acara itu akan digelar. Begitu juga informasi spesifikasi lengkap dari Oppo F5.

 

Oppo F5 dilaporkan akan mengusung layar FHD+ bertipe full screen display dengan resolusi 2160 x 1080 piksel dan juga kehadiran A.I. Beauty Recognition Technology pada kamera selfie yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan.

Selanjutnya baca di sini

2. Cara Mudah Bersihkan Smartphone Dekil karena Kotoran Bandel

Smartphone merupakan salah satu perangkat yang selalu kita gunakan di hampir setiap kesempatan.

Oleh karena itu, smartphone kamu pasti tak bisa terbebas dari yang namanya kotoran. Entah itu kotoran yang berasal dari debu, keringat, ataupun noda makanan.

Nah, tahukah kamu, selain kotoran, smartphone juga tak terlepas dari bakteri jahat? Mengutip laman How to Geek, Senin (16/10/2017), dalam sejumlah pengujian, smartphone ternyata mengandung lebih banyak kuman daripada dudukan toilet.

Selanjutnya baca di sini

3. Registrasi Kartu SIM Berpotensi Bunuh Industri Seluler

Menurut Ketua Kesatuan Niaga Celluler Indonesia (KNCI) Qutni Tisyari, pembatasan registrasi nomor prabayar ini bisa mematikan--bahkan membuat bangkrut industri perdagangan kartu SIM prabayar.

"Kami secara prinsip (asosiasi pedagang seluler) jelas mendukung aturan validasi registrasi pelanggan dari data Dukcapil. Dengan begitu kan bisa menekan angka penipuan dari kartu prabayar. Tapi, ada satu hal yang cukup mengkhawatirkan jika registrasi ini sudah diberlakukan," ujar Qutni kepada Tekno Liputan6.com via telepon, Senin (16/10/2017) di Jakarta.

Ia menjelaskan, yang dikhawatirkan adalah pembatasan satu NIK untuk tiga nomor justru akan menyulitkan "ruang gerak" pedagang seluler. Jika nanti telah berjalan setelah 31 Oktober 2017, bisnis kartu prabayar otomatis akan menurun secara perlahan.

Selanjutnya baca di sini

(Cas/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya