Pemasok Chipset Apple Bakal Caplok Qualcomm?

Rencana nilai akuisisi Qualcomm oleh Broadcom disebut akan menjadi yang terbesar di bisnis chip.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 06 Nov 2017, 09:00 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2017, 09:00 WIB
Logo Qualcomm Snapdragon di CES 2017
Logo Qualcomm Snapdragon di CES 2017. Liputan6.com/Corry Anestia

Liputan6.com, Jakarta - Kabar akusisi antar perusahaan kini datang dari lini produsen komponen. Rumor menyebut rekanan pemasok Apple, Broadcom, berencana untuk mengakusisi pembuat chipset Qualcomm dengan nilai lebih dari US$ 100 miliar.

Apabila akuisisi ini benar-benar terjadi, nilai tersebut akan menjadi yang terbesar dalam industri chipset. Menurut laporan Bloomberg, akuisisi ini nantinya akan menaikkan nilai saham Qualcomm hingga US$ 70 per lembarnya.

Meski masih rumor, kabar ini ternyata disambut baik oleh investor. Dikutip dari The Verge, Senin (6/11/2017), saham Qualcomm naik hingga 14 persen dan menjadi yang tertinggi dalam sejarah perusahaan tersebut dalam satu dekade terakhir.

Lantas, apa yang mendorong hal tersebut terjadi? Salah satu yang disebut-sebut menjadi faktor penentu adalah krisis hukum yang kini tengah dialami oleh Qualcomm.

Perusahaan itu baru saja mendapat gugatan hukum dari salah satu klien terbesarnya, Apple. Kondisi itu membuat saham perusahaan sempat terjun hingga 16 persen tahun ini.

Sayangnya, dua perusahaan tersebut belum memberikan tanggapan terkait kabar ini. Sejumlah analis pun belum dapat memprediksi rencana Broadcom dalam rencananya mengakuisisi Qualcomm ini.

Namun hampir dapat dipastikan, proses ini akan dilakukan setelah kisruh hukum antara Qualcomm dan Apple selesai. Broadcom tentu tak mau menghabiskan biaya lebih banyak untuk menyelesaikan masalah legal antara dua perusahaan tersebut.

Kisruh Apple dan Qualcomm

Masalah yang terjadi antara kedua perusahaan sebenarnya bermula dari persyaratan lisensi Qualcomm pada Apple. Perseteruan tersebut lalu meluas ke Tiongkok dan sejumlah mitra manufaktur produk Apple.

Seorang sumber mengatakan kepada Reuters, perselisihan berawal dari perubahan pengaturan pasokan saat Qualcomm berhenti menyediakan beberapa software untuk Apple melakukan uji coba chip di dalam desain iPhone.

Perseteruan ini bahkan disebut-sebut akan mengancam kelangsungan kerja sama antara perusahaan. Sumber anonim menyebut Apple tak lagi akan memakai chip Qualcomm untuk iPhone dan iPad terbaru.

Pemutusan itu diprediksi akan memengaruhi peluncuran iPhone tahun depan. Akan tetapi, Apple disebut masih memiliki waktu untuk mencegahnya.

Alasannya, perusahaan itu sebenarnya masih memiliki kerja sama dengan kompetitor Qualcomm dalam bidang chipset, Intel. Karenanya, ada kemungkinan peran Intel sebagai pemasok komponen akan lebih besar jika pemutusan ini benar-benar terjadi.

(Dam/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya