Liputan6.com, Jakarta - PT Indosat Tbk (ISAT) secara resmi membantah rumor yang menyebutkan bahwa perusahaan akan diakuisisi oleh PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).
Melalui pernyataan tertulis menanggapi permintaan klarifikasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Indosat menegaskan informasi yang beredar di media massa tersebut tidak benar.
Baca Juga
"Informasi pada berita tersebut tidak benar,” kata Corporate Secretary Indosat, Reski Damayanti dalam keterbukaan informasi Bursa, dikutip Minggu (16/2/2025).
Advertisement
Perseroan juga menyatakan tidak dapat menanggapi atau mengonfirmasi isu yang beredar di publik. Indosat menegaskan komitmennya untuk selalu mematuhi kewajiban keterbukaan informasi sesuai dengan regulasi yang berlaku. Jika ada informasi material yang perlu diumumkan, perusahaan akan menyampaikannya kepada publik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Indosat memastikan hingga saat ini tidak ada komunikasi atau diskusi terkait potensi kerja sama maupun akuisisi sebagaimana yang disebutkan dalam berita yang beredar.
“Sampai dengan saat ini, Perseroan tidak berdiskusi terkait potensi kerja sama atau akuisisi sebagaimana dimaksud dalam berita tersebut,” tulis Reski.
Terkait rencana ekspansi atau akuisisi, Indosat juga menegaskan saat ini tidak memiliki rencana tersebut dalam waktu dekat. Selain itu, perusahaan menyatakan bahwa tidak ada informasi atau kejadian penting lainnya yang material yang dapat mempengaruhi harga saham maupun kelangsungan bisnis Indosat yang belum diungkapkan kepada publik.
Indosat menegaskan akan selalu mematuhi aturan keterbukaan informasi dan akan mengumumkan perkembangan yang bersifat material jika ada hal penting yang perlu disampaikan kepada publik.
Dengan pernyataan ini, Indosat berharap dapat meredam spekulasi yang beredar dan memastikan operasional perusahaan tetap berjalan sesuai rencana tanpa adanya isu akuisisi.
Kinerja Keuangan Indosat
PT Indosat Tbk telah menunjukkan kinerja yang kuat pada tahun keuangan 2024, mempertahankan jalur pertumbuhan dua digitnya. Total pendapatan meningkat 9,1% yoy menjadi Rp 55.886,9 miliar sementara EBITDA tumbuh lebih cepat daripada pendapatan dengan peningkatan sebesar 10,2% YoY menjadi Rp 26.375,1 miliar.
Margin EBITDA berada pada 47,2% pada 2024, menyoroti kemampuan Perusahaan untuk mengonversi pendapatan menjadi penghasilan secara efisien. Laba Periode tahun berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp4.910,8 miliar.
Profitabilitas ini menegaskan kesehatan keuangan Perusahaan yang solid dan kapasitasnya untuk menghasilkan pengembalian yang substansial bagi pemangku kepentingan. Basis pelanggan Perusahaan turun sebesar 4,1 juta mencapai 94,7 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan periode sama pada 2023. ARPU untuk pelanggan seluler meningkat menjadi Rp 38,0 ribu pada 2024, mencatat kenaikan sebesar 6,6% atau Rp 2,4 ribu lebih tinggi daripada pada 2023.
Trafik data mengalami peningkatan yang mengesankan sebesar 12,2% YoY pada tahun 2024. Perusahaan memperluas infrastruktur jaringannya, meningkatkan jumlah BTS 4G menjadi 196 ribu untuk menangani pertumbuhan trafik data secara efektif dan memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggannya.
Perusahaan terus berfokus dalam menghadirkan layanan digital kelas dunia yang menjangkau seluruh pelanggan di Indonesia. Sebagai langkah nyata, pada 5 Desember 2024, Indosat mengumumkan kemitraan dengan Nokia untuk memperluas jaringan 4G dan 5G di berbagai wilayah di Indonesia.
Dalam kerja sama ini, Indosat akan menggunakan teknologi canggih dari Nokia, seperti radio multiband dan solusi baseband untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas layanan di area-area strategis di seluruh negeri. Kolaborasi ini menegaskan komitmen Indosat untuk terus menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia bersama mitra teknologi terpercaya di tanah air.
Advertisement
Pelanggan Perseroan
Pada 2024, basis pelanggan Perusahaan mengalami penurunan sebesar 4,1 juta pelanggan menjadi 94,7 juta dibandingkan dengan 2023 karena konsolidasi SIM di pasar. ARPU untuk pelanggan seluler meningkat pada 2024 menjadi Rp38,0 ribu, naik 6.6 persen atau Rp2,4 ribu lebih tinggi dibandingkan dengan 2023.
Rata-rata menit pemakaian (MOU) per pelanggan turun menjadi 5,5 menit atau turun 24,7 persen dibandingkan 2023, seiring dengan tren di industri atas penurunan layanan suara. Pada 31 Desember 2024, Perusahaan mengoperasikan secara total ~196 ribu BTS 4G (bertambah sebesar ~17 ribu BTS 4G di 2024) dan 107 5G BTS.
