Machine Learning Diyakini Membuat Kualitas Hidup Semakin Baik

Kehadiran teknologi machine learning dinilai bisa meringankan beban manusia dari berbagai hal rutin yang tidak disukai.

oleh Andina Librianty diperbarui 01 Des 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 01 Des 2017, 16:00 WIB
Amazon
VP Machine Learning AWS, Swami Sivasubramanian. (Liputan6.com/Andina Librianty)

Liputan6.com, Las Vegas - Perusahaan penyedia cloud computing, Amazon Web Services (AWS), melihat peluang besar teknologi machine learning atau pembelajaran mesin untuk membuat kualitas hidup manusia menjadi lebih baik. Kehadiran machine learning justru dinilai bisa membuat manusia menjadi lebih produktif.

Hal tersebut diungkapkan oleh VP Machine Learning AWS, Swami Sivasubramanian. Ia menilai kehadiran teknologi machine learning bisa meringankan beban manusia dari berbagai hal rutin yang tidak disukai.

"Saya yakin teknologi seperti machine learning dan artificial intelligent (AI) akan sangat membantu manusia untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Manusia sangat suka menciptakan berbagai hal dan tidak suka melakukan hal yang sama berulang-ulang, karena lebih menikmati melakukan berbagai hal yang benar-benar penting bagi mereka," jelas Swami saat ditemui di konferensi AWS re:Invent 2017 di Las Vegas, Amerika Serikat (AS).

Kehadiran machine learning bisa membuat manusia lebih fokus menciptakan berbagai hal yang penting bagi mereka, sedangkan machine learning dapat membantu manusia melakukan berbagai hal lain.

AWS sendiri, kata Swami, mengoptimalkan machine learning untuk mendeteksi berbagai ketertarikan dan potensi kriminal. Ia pun yakin layanan kesehatan akan diuntungkan dengan kehadiran teknologi machine learning.

"Saya yakin kita akan melihat hasil bagus untuk era kesehatan (karena penggunaan machine learning)," tuturnya.

 

Terlepas dari pernyataan Swami, saat ini banyak muncul laporan tentang bagaimana machine learning, big data dan AI dapat mengubah layanan kesehatan. Saah satunya adalah machine learning dinilai dapat membuat diagnostik menjadi lebih baik.

Mengutip laporan dari Forbes, sejumlah analis industri IDC pada tahun lalu memperkirakan sebanyak 30 persen penyedia layanan kesehatan akan menggunakan analisis kognitif pada data pasien pada 2018.

Machine learning sendiri adalah metode analisis data yag mengotomatisasi pembuatan model analitik. Ini adalah cabang dari AI yang berdasarkan pada ide bahwa mesin seharusnya bisa belajar dan beradaptasi melalui pengalaman.

Fokus besar penelitian machine learning adalah bagaimana mengenali secara otomatis pola kompleks dan membuat keputusan cerdas berdasarkan data. Mesin dalam hal ini memiliki arti "sistem" bukan mesin mekanik secara harfiah.

(Din/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya