Liputan6.com, California - Mantan pilot Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) (US Navy) belum lama ini mengungkap 'kisah rahasia' yang cukup membuat heboh publik. Ia mengaku pernah bertemu alien saat tengah melakukan misi pelatihan khusus belasan tahun lalu.
Komandan bernama David Fravor tersebut mendeskripsikan, alien yang ia temukan berada di dalam sebuah kendaraan dengan bentuk yang aneh. Pria yang sudah bekerja sebagai pilot AL selama 18 tahun itu mengaku, kejadian yang ia alami terjadi pada 2004.
Menurut informasi yang dilansir TIME pada Jumat (22/12/2017), saat itu ia tengah melakukan misi pelatihan penerbangan di atas teluk California. Saat ia dan timnya melaju di udara, ia menemukan sebuah objek misterius melesat cepat di atas ketinggian antara 20.000 hingga 80.000 kaki.
Advertisement
Baca Juga
"Saya tak tahu objek apa yang baru saja lewat waktu itu, kami mencoba untuk mendekatinya. Sesaat kami mendekat, objek tersebut langsung menghilang dalam sekejap. Saya langsung berpikir bisa aja itu alien!" tutur Fravor.
"Bentuknya aneh, mirip dengan permen Tic-Tac. Ukurannya mungkin 40 kaki, tanpa sayap. Pokoknya ia melesat cepat. Air laut saja sampai bergejolak," lanjutnya menerangkan.
Tercengang dengan peristiwa janggal itu, tim Fravor hanya bisa tertegun dan membeku. Mereka berpikir, objek tersebut tenggelam ke lautan saat menghilang. Saat mereka mencarinya di dalam laut, tidak ada satu objek pun.
"Saya menyadari waktu itu objek yang dilihat bukan berasal dari Bumi, melainkan memang alien. Itu bukan pesawat atau helikopter. Saya tidak mabuk, dan saya waras. Selama hampir 18 tahun terbang, baru sekali ini saya mengalami peristiwa aneh," tandasnya.
Pentagon Selidiki UFO
Lantas, apakah objek yang ditemukan Fravor itu adalah UFO? Mungkin saja. Pasalnya, Markas Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pentagon, diketahui secara diam-diam telah menjalankan program terbarunya untuk 'memburu' objek ekstraterestrial misterius seperti UFO (Unidentified Flying Objects).
Kabarnya, mereka mengeluarkan dana besar senilai US$ 20 juta atau setara dengan Rp 270 miliar untuk menginvestigasi hal tersebut.
Sayang, detail dari program itu tidak bisa dikulik lebih lanjut mengingat Pentagon menutup rapat soal informasi ini.
Menurut yang dilansir BBC, cuma segelintir pejabat AS yang tahu akan program tersebut. Dan ternyata, program telah berjalan sejak 2007 hingga 2012! Jika menilik alur waktunya, peristiwa yang dialami Fravor terjadi pada 2004. Bisa jadi, Fravor melaporkan peristiwa itu ke Pentagon, dan Pentagon baru memulai misinya pada 2007.
Advertisement
Ditolak Ilmuwan
Walau program tersebut sudah berakhir, beberapa pejabat mengaku mereka masih tetap tertarik untuk menyelidiki penampakan objek misterius di angkasa.
Namun hal itu dipandang skeptis oleh beberapa ilmuwan. Mereka berdalih, kejadian-kejadian aneh yang mungkin saja tertangkap mata belum bisa menjadi bukti utuh kehidupan makhluk ekstraterestrial.
Salah seorang staf Kongres AS juga berujar program penyelidikan UFO ini diciptakan untuk mengawasi perkembangan teknologi negara saingan AS.
"Mungkin saja ini disebabkan oleh Tiongkok dan Rusia yang mencoba melakukan sesuatu, dengan mengembangkan teknologi canggih yang malah mengancam AS," ujar staf yang enggan disebutkan namanya ini.
(Jek/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: