Liputan6.com, Pontianak - Komunitas Bukalapak di Pontianak pada Sabtu (17/3/2018) mengadakan acara Kopdar Komunitas Bukalapak Pontianak.
Dalam acara ini pelapak diharapkan bisa menjalin keakraban, jaringan, sekaligus berbagi informasi untuk meningkatkan penghasilan mereka dalam berjualan online.
Tekno Liputan6.com pun turut menghadiri momen ini. Acara diadakan di sebuah warung kopi (kafe) agar suasana santai dan nuansa kekeluargaan tetap terasa.
Advertisement
Baca Juga
Komunitas Pelapak memang terkenal santai karena mengadakan kopdar mingguan yang biasa diadakan di rumah-rumah anggota, atau bahkan sambil berwisata.
Mega Tri Agustina, Community Manager Bukalapak, turut hadir dengan menularkan motivasi pada komunitas Bukalapak yang sudah hadir sejak 2013 untuk menjalin silaturahmi antar pelapak Bukalapak.
"Saat ini kita ada 83 komunitas di seluruh Indonesia, cakupannya sudah dari Barat, Tengah, dan juga Timur. Komunitas ini dibantu oleh local leaders yang kita sebut korlap, kurang lebih ada 150 anggota," ucap Mega.
Ia menambahkan, di tiap kota bahkan bisa ada lebih dari satu korlap. "Ada 2.500 anggota dari region Barat Tengah, Timur, diikuti dengan seiring bertambahnya jumlah user Bukalapak, saat ini sudah lebih dari 13 juta, untuk pelapanya sendiri lebih dari 2,5 juta pelapak," ungkap Mega.
Ada juga webinar rutin, kontes-kontes, dan inisiatif agar pelapak dari satu daerah dapat berbagi ilmu dengan pelapak daerah lain agar makin banyak pelapak yang terlibat di komunitas.
Turut hadir dalam acara ini, hadir pula Kadin Koperasi dan UMKM Kalimantan Barat, Ir. Marsianus SY yang memberikan motivasi untuk mencetak enterpreneur lokal dari kota tersebut.
Milenial Pontianak Juga Ikut Jadi Pelapak
Seorang pelapak muda Pontianak bernama Thomas Alexander, 23 tahun, juga turut menghadiri Kopdar Komunitas Bukalapak.
Thomas baru aktif sebagai pelapak di akhir 2017, ia memiliki spesialisasi di barang elektronik dan gadget. Ketika ditanya tren gadget di Pontianak, Thomas mengaku tren di daerahnya mengikuti tren di luar Pontianak.
"Trennya masih ikut di Jawa, misalnya paling populer itu Mi Band 2," kata Thomas kepada Tekno Liputan6.com.
Untuk dari segi tantangan, Thomas mengaku memiliki saingan dari luar daerah, seperti Batam.
"Tantangannya dari harga bersaing dengan yang dari Batam dan Jakarta. Produk-produk yang dari Batam harganya biasanya lebih murah," ucapnya.
Selain itu, ada juga masalah ongkir di Pontianak yang terbilang mahal. Thomas mengaku terbantu dengan fitur di Bukalapak seperti push, promoted push, dan promo-promo lain seperti Nego, Untung Terus, dan Untung Lagi.
Advertisement
JNE Turut Hadir
Acara ini juga turut dihadiri oleh Dery Prayogi Sales Corporare JNE Pontianak. Ia menginformasikan tentang kerja sama yang baru-baru ini dibangun JNE dan Bukalapak.
"Kami sebagai mitra Bukalapak dalam menyediakan jasa layanan pengiriman siap membantu Bukalapak dalam mewujudkan visinya untuk menjadi online marketplace nomor satu di Indonesia. Melalui sejumlah layanan yang kami punya, diharapkan kegiatan bisnis online para pelapak dapat berjalan maksimal," ucapnya.
Selain memperkenalkan Joni, ikon terbaru JNE, Dery juga membuka sesi tanya jawab terkait packaging.
Ia juga mengumumkan fitur-fitur terbaru yang disediakan JNE seperti loyalty card untuk mendapatkan poin lucky draw, serta trucking untuk pengiriman berat minimal 10 kilo dan dapat melayani motor dari 150cc hingga 250cc, serta diberikan dengan harga terjangkau.
Pada kesempatan yan sama, JNE juga mempromosikan Digital Monitoring Apps untuk memberikan jalur proses pengantaran barang secara real time.
(Tom/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: