Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswa Bina Nusantara (Binus) bernama Andika Leonardo menjadi satu-satunya mahasiswa Indonesia yang berkesempatan berguru ke markas Apple. Ia baru saja mengikuti ajang tahunan Worldwide Developers Conference (WWDC) 2018.
Saat hadir di gelaran itu ternyata ada peristiwa menarik yang diabadikan oleh Andika. Ia selfie dengan CEO Apple Tim Cook.
Advertisement
Baca Juga
Hasil foto tersebut pun diunggah oleh akun Instagram Binus University. Sontak unggahah bersama orang nomor satu Apple itu pun menuai tanggapan positif warganet.
Berdasarkan pantuan Tekno Liputan6.com, Kamis (7/6/2018), unggahan tersebut sudah mendapat 548 likes. Sekadar informasi, Andika dikirim ke markas besar Apple untuk belajar lebih jauh tentang program komputer dan pengembangan aplikasi iOS.
Perjuangan Andika untuk bisa terbang ke markas Apple sebenarnya tidak mudah. Ia harus membuat sebuah sistem komputer yang bisa bekerja sendiri tanpa diprogram lebih dulu.
"Saya bikin machine learning. Jadi komputer bisa mengerti yang dipikir oleh manusia tanpa diprogram oleh orang itu sendiri. Jadi bisa berpikir sendiri," kata Andika beberapa waktu lalu.
Rasa Bahagia
Andika mengaku bahagia bisa mendapatkan kesempatan tersebut. Selain menimba ilmu, mahasiswa jurusan IT itu bisa berjalan-jalan di Negeri Paman Sam. Dia juga bertemu langsung dengan CEO Apple, Tim Cook.
"Jadi konferensi ini ada setiap tahun, terus pas di sana, saya dapat fasilitas full dari Apple, semua gratis," ucapnya.
Dengan kesempatan itu Andika berharap dapat membantu Indonesia menjadi lebih baik di bidang teknologi, khususnya untuk perangkat lunak komputer.
Dia bertekad menerapkan ilmu yang didapat selama pelatihan di kantor Apple Amerika itu di Tanah Air kelak.
"Saya senang banget bisa ketemu Tim Cook, lalu bisa bawa nama Indonesia," tutupnya.
Advertisement
WWDC 2018
Sekadar informasi, dalam ajang WWDC kali ini, Apple lebih fokus pada peningkatan dari sisi software. Perusahaan mengumumkan akan merilis iOS 12 dan MacOS Mojave.
Software Chief Apple Craig Federighi berkata, iOS 12 bisa melakukan tugas seperti membuka aplikasi dengan kecepatan dua kali lipat ketimbang iOS 11, demikian lansiran Reuters, Selasa (6/5/2018).
Kabar baiknya lagi, iOS 12 bisa digunakan oleh beragam produk Apple yang dirilis sejak 2013. Beberapa perangkat yang meluncur pada 2013 seperti iPhone 5S.
Sementara MacOS Mojave merupakan nama dari macOS 10.14. Pemberian nama tersebut berbeda dari nama sistem operasi macOS sebelumnya, sebab biasanya perusahaan memakai nama pegunungan di California untuk nama macOS.
Adapun Mojave adalah nama gurun yang berlokasi di wilayah California Selatan, California Utara, Utah Barat Daya, Nevada Selatan, dan Arizona Barat Laut. Apple pun mengaku nama Mojave bukannya dipilih tanpa alasan.
Disampaikan SVP Software Engineering Apple Craig Federighi, keelokan alam dari Mojave menginspirasi Apple dalam merancang sistem operasi tebrarunya.
“Mojave itu kalau malam sangat indah, inilah yang menginspirasi kami merancang fitur baru macOS,” ujar Craig dalam keynotes-nya di WWDC 2018.
(Dam/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: