Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) akan menggelar acara nonton bareng (nobar) gerhana bulan total terlama pada Sabtu dini hari (28/7/2018).
Lewat akun resmi Twitter-nya, acara nobar gerhana bulan total terlama ini akan berlangsung di Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (BPAA) Lapan Pasuruan, Jawa Timur.
Di situ juga akan diadakan acara Lunar Eclipse Camp (LEC 2018) yang dihelat oleh komunitas astronomi Jawa Timur.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin, juga membenarkan kegiatan tersebut. Nanti akan ada komunitas astronomi untuk melakukan pengamat gerhana bulan total bersama-sama.
"Lokasinya di kantor Lapan Pasuruan, nanti akan ada komunitas astronomi dengan teleskop masing-masing. Ada sekitar 23 teleskop," kata Thomas kepada Tekno Liputan6.com, Jumat (27/7/2018).
Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (BPAA) LAPAN Pasuruan akan menjadi tuan rumah "Lunar Eclipse Camp" (LEC 2018) yang diselenggarakan oleh Komunitas astronomi seluruh Jawa Timur. LEC 2018 di LAPAN Pasuruan dihadiri oleh20 Klub Astronomi11 Independen23 Teleskop pic.twitter.com/5HknyLLw3S
— LAPAN (@LAPAN_RI) July 23, 2018
Tak cuma di Pasuruan, Thomas juga mengungkap akan ada lokasi nobar gerhana bulan total terlama di beberapa lokasi lain di Indonesia. Tujuannya adalah untuk mempermudah masyarakat agar bisa update terkait fenomena alam langka tersebut.
"Lokasi (nobar gerhana bulan total terlama) lain juga ada, ada di kantor Lapan Garut, Sumedang, Pontianak, dan Bukittinggi," jelasnya.
Gerhana Bulan Terlama Hanya Berlangsung 100 Tahun Sekali
Gerhana bulan total yang bakal berlangsung besok, Sabtu dini hari (28/7/2018), diklaim akan menjadi peristiwa alam terlangka.
Pasalnya, gerhana bulan total tersebut akan menjadi yang terlama durasinya di abad 21. Durasi gerhana bulan total ini berkisar 1 jam 43 menit.
Lalu, kapan gerhana bulan total terlama berikutnya akan kembali terjadi?
Menurut Kepala Bidang Diseminasi LAPAN, Emanuel Sungging, gerhana bulan total terlama berikutnya akan terjadi dalam waktu yang sangat lama.
Ia mengungkap, gerhana bulan terlama hanya terjadi selama satu kali selama 100 tahun.
"Fenomena alam ini terbilang langka, karena terjadi ketika bumi sejajar antara bulan dan matahari," ujar Emanuel dalam keterangan resminya.
NASA juga mengungkap tanggal terjadinya gerhana bulan terlama di masa depan. Dilansir Accu Weather, Jumat (27/7/2018), Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut membeberkan, gerhana bulan paling lama selanjutnya akan terjadi pada 9 Juni 2123.
Badan Antariksa Amerika Serikat ini menjelaskan, gerhana bulan total yang nantinya berlangsung pada 2123 akan memiliki durasi yang lebih lama, yakni 106 menit. Berbeda dengan yang sekarang, Indonesia tidak akan bisa menyaksikan gerhana di momen tersebut.
Advertisement
Puncak Gerhana
Dijelaskan peneliti Pusat Sains Antariksa Lapan, Rhorom Priyatikanto, seluruh wilayah Indonesia memiliki kesempatan untuk melihat gerhana bulan total pada 28 Juli, tepat pada waktu dini hari.
“Puncaknya pukul 03.23 WIB. Di banyak berita disebutkan tanggal 27 Juli (waktu Greenwich, UK),” ujar Rhorom kepada Tekno Liputan6.com via pesan teks.
Terkait durasi gerhana, Rhorom mengungkap durasi gerhana total 1 jam 43 menit. Lalu, kenapa durasi gerhana bulan kali ini lebih lama dari biasanya?
“Memang lama karena saat itu bulan jauh dari bumi (di titik apogee, tampak sebagai micromoon), kebalikan dari Super Blue Blood Moon pada Januari lalu,” tandasnya.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: