Liputan6.com, Jakarta - Google baru saja merilis fitur baru yang diklaim dapat memudahkan pengguna dengan gangguan sensorik dan motorik.
Beberapa fitur baru yang bakal hadir di Google Assistant ini, diklaim membantu pengguna mengatasi gangguan motoriknya, seperti kemampuan untuk menulis, mengedit teks, dan berbicara.
Dalam hal ini, fitur Google tersebut hanya difokuskan bagi pengguna yang mengidap penyakit Parkinson, Multiple Sclerosis, Arthritis, dan cedera tulang belakang.
Advertisement
Baca Juga
Sebagaimana dikutip The Verge, Jumat (5/10/2018), pengguna bisa memanfaatkan fitur ini, hanya dengan mengontrol suara mereka sembari mengetuk tombol sesuai aplikasi.
Untuk mencoba menulis atau mengedit teks, tinggal tekan dan tahan tombol Home atau ucapkan “OK Google” di smartphone Android.
Sementara itu, pengguna tidak hanya bisa berbicara melalui Google Asisstant, tetapi bisa juga mengeditnya.
Misalnya saja, mereka bisa mengatakan “hapus”, “batalkan”, atau “berhenti mendengarkan” setelah selesai menulis sesuatu.
“Hingga saat ini, fitur Google Assistant hanya mendukung bahasa Inggris, sementara bahasa lainnya akan menyusul di waktu mendatang,” ungkap Google.
Google Luncurkan Aplikasi Khusus bagi Difabel
Google sebetulnya juga telah meluncurkan aplikasi khusus untuk kalangan difabel.
Kali ini, Google merilis versi beta dari layanan hands-free, Voice Access, bagi pengguna Android.
Sesuai dengan namanya, fitur ini mempermudah akses ke ponsel pengguna hanya melalui suara. Pengguna dapat mengontrol berbagai fungsi yang ada di ponsel miliknya.
Aplikasi tersebut bisa digunakan untuk menavigasi berbagai konten menggunakan kalimat seperti "open Chrome" atau "go home".
Manager Accessibility Engineering Google, Eve Andersson, mengatakan kehadiran aplikasi tersebut bertujuan mempermudah orang-orang yang kesulitan menyentuh layar untuk mengakses berbagai fungsi di ponsel.
"Kami baru saja meluncurkan Voice Access Beta, sebuah aplikasi yang ditujukan bagi orang-orang yang sulit mengakses layar sentuh karena mengalami kelumpuhan, tremor, cedera sementara, atau alasan lain, untuk mengontrol perangkat Android mereka melalui suara," jelas Andersson dalam sebuah posting di blog Google, seperti dikutip dari PC Authority, Jumat (15/4/2016).
Meski diciptakan untuk difabel, aplikasi tersebut juga bisa digunakan orang-orang yang menginginkan cara lebih praktis untuk mengakses ponsel.
Untuk saat ini, aplikasi tersebut belum bisa diakses seluruh pengguna Android, melainkan baru oleh pengguna yang telah mendaftar program pengujian Google saja.
(Vivi Hartini/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement