Spotify Kantongi 87 Juta Pelanggan Berbayar

Peningkatan tersebut terbilang masif, mengingat pada Juli 2018 jumlah pelanggan berbayar aplikasi streaming musik ini menyentuh 83 juta.

oleh Jeko I. R. diperbarui 02 Nov 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2018, 16:00 WIB
Spotify
Spotify. Sumber: Parentesis.com

Liputan6.com, Jakarta - Spotify baru saja mengumumkan peningkatan jumlah pelanggan berbayarnya. Per bulan ini, November 2018, jumlah pelanggan berbayar Spotify meningkat hingga 87 juta.

Peningkatan tersebut terbilang masif, mengingat pada Juli 2018 jumlah pelanggan berbayar aplikasi streaming musik ini menyentuh 83 juta.

Selain itu, seperti dilansir Ubergizmo pada Jumat (2/11/2018), Spotify juga mengungkap jumlah pengguna aktif bulanannya yang kini sudah mencapai 191 juta.

Adapun jumlah tersebut meningkat 28 persen jika dibanding dengan jumlah sebelumnya.

Perusahaan dengan demikian percaya diri menargetkan akan bisa mencapai 93-96 juta pelanggan berbayar pada akhir tahun ini.

Begitu pun dengan jumlah pengguna aktif bulanan yang ditargetkan bisa mencapai 206 juta pada waktu yang sama.

"Pertumbuhan pengguna kami terus tumbuh dari paket Family dan Student kami," ujar Spotify.

 

Spotify Berencana Bikin Playlist Berdasakan DNA Pengguna

Spotify
Ilustrasi Spotify Event (Sumber: Tech Crunch)

Perang layanan streaming musik memang diakui masih terjadi. Karenanya, tidak heran masing-masing layanan selalu berupaya menghadirkan fitur anyar dan menarik untuk para penggunanya, seperti yang dilakukan Spotify baru-baru ini.

Dikutip dari Pitchfork, Rabu (26/9/2018), layanan streaming musik asal Swedia baru saja bekerja sama dengan Ancestry.com untuk menghadirkan playlist berdasarkan DNA pengguna.

Lewat kerja sama ini dengan perusahaan genealogi ini, pengguna dapat melacak sejarah keluarganya dan hasilnya dikirimkan ke Spotify. Lalu, layanan tersebut akan membuat daftar putar berdasarkan informasi keluarga pengguna dan lagu yang didengarnya.

"Program ini mendorong pengguna mengetahui lagu berdasarkan riwayat leluhurnya," tutur Global Head of Partner Solutions Spotify Danielle Lee. Karenanya, pengguna yang tertarik dapat mendaftar dengan biaya US$ 99 melalui program ancestryDNA.

Ancestry selaku perusahan rekanan juga memastikan akan melindungi data pengguna yang terlibat program ini. Karenanya, Spotify tidak akan memiliki akses ke data DNA tiap pelanggan Ancestry.

Jika tidak ingin menyerahkan DNA tapi tetap ingin merasakan pengalaman mendengar musik dari para leluhurnya, AncestryDNA menawarkan opsi lain. Jadi, pengguna yang sudah mengetahui daerah leluhurnya tinggal memasukkan informasi tersebut laman khusus.

Setelah itu, Spotify akan membuatkan daftar putar yang dibuat berdasarkan wilayah dari beragam genre musik. Seluruh informasi yang diberikan sepenuhnya dimasukkan sendiri oleh pengguna sehingga dapat disesuaikan dengan keinginannya.

Spotify Bantu Musikus Indie Lebih Mudah Promosikan Musik

Spotify
Spotify dikabarkan makin dekat bawa layanannya ke Indonesia (sumber: spotify.com)

Sebelumnya, Spotify tengah berusaha memperbanyak koleksi musik dari musisi musikus independen (indie).

Melalui layanan beta yang sedang diuji coba, para musikus indie nantinya bakal lebih mudah mengunggah lagunya ke Spotify.

Dikutip dari Phone Arena, Senin (24/9/2018), Spotify sedang menguji layanan baru yang ditujukan untuk musikus indie.

Musikus yang diundang berpartisipasi dalam private beta akan melihat opsi baru di "Spotify for Artist" dalam aplikasi mobile dan situs web. Melalui opsi tersebut, mereka bisa mengunggah langsung musiknya.

Spotify merekomendasikan musikus untuk mengunggah lagu mereka setidaknya lima hari setelah dirilis ke publik. Hal ini dibutuhkan agar perusahaan bisa memastikan tidak ada lirik atau lagu yang melanggar materi orang lain.

Spotify dalam keterangannya menjelaskan, fitur baru semacam ini sudah lama diminta oleh para musikus.

Para musikus disebut ingin lebih mudah mengunggah lagu mereka secara langsung ke Spotify.

"Dalam beberapa bulan terakhir, kami menguji sebuah tool upload di dalam Spotify for Artists karena kami meyakini menyuguhkan musik baru ke para penggemar kalian seharusnya bisa dilakukan dengan sederhana. Mulai hari ini, kami mengundang lebih banyak musikus untuk berpartisipasi dalam program beta ini," jelas Spotify dalam keterangannya.

Fitur baru tersebut akan mempermudah musikus mendistribusikan karya mereka, dibandingkan cara yang ada sekarang.

Saat ini, musikus indie bisa memasukkan musik mereka ke Spotify melalui kerja sama dengan label rekaman besar, dan ini bukan hal yang mudah bagi pemusik baru.

Cara lain, musikus indie bekerja sama dengan layanan pihak ketiga, seperti TuneCore.

Layanan distribusi musik digital tersebut membantu mendistribusikan atau menjual karya musikus ke lebih dari 150 platform, termasuk Spotify, iTunes, Google Play, Amazon, Tidal, dan Deezer.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya