Lagi, Petinggi WhatsApp Hengkang dari Facebook

Salah satu petinggi WhatsApp yang disebut-sebut akan menjadi CEO perusahaan ternyata memilih mundur.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 27 Nov 2018, 16:20 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2018, 16:20 WIB
WhatsApp
WhatsApp. telegraph.co.uk

Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp dilaporkan kembali ditinggal salah satu petingginya. Kali ini, giliran Chief Business Officer Neeraj Arora yang memilih mundur dari perusahaan.

Dikutip dari Tech Crunch, Selasa (27/11/2018), Arora memutuskan untuk rehat sejenak dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Pengumuman ini dituliskan Arora melalui laman Facebooknya.

Keputusan Arora mundur ini sendiri dilakukan tidak lama setelah founder WhatsApp Jan Koum hengkang beberapa bulan lalu. Sekadar informasi, Arora bergabung ke WhatsApp sejak 2011 dari Google.

Awalnya, dia sempat digadang-gadang akan menggantikan Koum sebagai CEO. Namun dengan keputusannya untuk pergi meninggalkan perusahaan, belum diketahui sosok yang akan memimpin WhatsApp ke depannya.

Dalam pengumuman tersebut, Arora mengaku bahwa dirinya berhutang budi pada Brian Acton dan Jan Koum selaku pendiri WhatsApp. Mereka berdua dianggap telah memberi kesempatan dirinya untuk bergabung dengan perusahaan.

Sebelumnya, Jan Koum selaku pendiri juga memilih untuk meninggalkan perusahaan. The New York Times mengabarkan Koum keluar dari WhatsApp karena khawatir akan sikap Facebook terkait pengumpulan data pengguna.

Pendiri Instagram Hengkang karena Facebook Terlalu Ikut Campur

Instagram
Pendiri dan CEO Instagram, Kevin Systrom. (Foto: Instagram)

Tidak hanya WhatsApp, duo pendiri Instagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger, telah mengumumkan pengunduran diri dan lepas dari Facebook.

Menurut sejumlah sumber Tech Crunch, pengunduran diri keduanya disebabkan Facebook terlalu ikut campur, meski pada awalnya Instagram dijanjikan untuk berjalan secara independen.

Berdasarkan keterangan sumber, tensi antara kepemimpinan Instagram dan Facebook pada tahun ini terus bertambah terkait kewenangan Instagram. Facebook dinilai secara perlahan mengurangi independensi Instagram.

Facebook ketika mengakuisisi Instagram pada 2010 menjanjikan perusahaan untuk berjalan secara independen. Namun, seiring waktu mulai terjadi perubahan.

Salah satunya pada Mei 2018, VP of Prdouct Instagram, Kevin Weil pindah ke tim blockchainFacebook dan posisinya digantikan oleh mantan VP Facebook News Feed, Adam Mosseri. Ia termasuk di dalam lingkaran internal CEO Facebook, Mark Zuckerberg.

Diungkapkan sumber, karakter Mosseri yang sangat berkemauan keras dan hubungan Chief Product Officer Facebook, Chris Cox, yang tidak pernah benar-benar cocok dengan Kevin, dinilai memberikan tekanan besar.

Keduanya disebut bisa menekan Instagram untuk melakukan lebih banyak hal bagi Facebook. Hal ini penting mengingat penggunaan Facebook di kalangan remaja mengalami penurunan.

"Ketika Chris mulai mengambil inisiatif dan dengan Adam yang berasal dari Facebook, jelas bahwa itu tidak akan menyenangkan. Saya melihat pria ini (Systrom) akan diperas," tutur seorang sumber.

Kevin Systrom dan Mark Zuckerberg

Facebook
Ilustrasi Facebook (Foto: New Mobility)

Systrom dan Zuckerberg pada dasarnya memiliki hubungan yang cukup baik, tapi memang ada beberapa kali perbedaan pendapat. Seorang sumber mengatakan, beberapa kali dalam setahun mereka berbenturan sebelum menyelesaikan berbagai hal.

Salah satu yang sempat memicu perdebatan adalah opsi berbagi ke Facebook. Systrom ingin konten Instagram tetap berada di dalam layanan tersebut, tapi Zuckerberg terkadang menginginkan agar juga bisa dibagikan di Facebook.

Namun, berlakangan semuanya memanas. "Baru-baru ini Zuckerberg memutuskan menarik semua link ke Instagram dari Facebook," kata sumber.

Salah satu buktinya bisa dilihat di Facebook, ketika menambahkan sebuah shortcut ke Instagram di menu bookmark pada tahun lalu. Kini shortcut itu telah menghilang.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya