Liputan6.com, Jakarta - Penyebaran hoaks memang marak terjadi di media sosial. Yang terbaru, ada kabar palsu tentang kontainer yang berisi jutaan surat suara yang telah dicoblos.
Dikutip dari Dream, Rabu (9/1/2019), berita palsu tak hanya merugikan reputasi penyebar, tetapi juga kerugian material hingga puluhan juta di rumah sakit dan bandara. Ini juga sudah terjadi di beberapa negara.
Advertisement
Baca Juga
Di Inggris, sebuah hoaks melalui telepon pada 2017 yang merugikan rumah sakit sebesar 2.465 poundsterling (Rp 44,11 juta). Itu merupakan ongkos yang dikeluarkan untuk pengiriman ambulans pada kasus hoaks tersebut.
Ongkos besar lainnya akibat kabar hoaks juga dialami oleh Bandara Manchester. Pada 2014, muncul hoaks ada bom di maskapai Qatar Airways.
Dikutip dari The Guardian, pengamat industri penerbangan menyebut evakuasi massal penumpang akibat hoaks ini, memberikan kerugian puluhan ribu poundsterling atau ratusan juta rupiah.
Yang menanggung kerugian dalam berita palsu itu adalah pembayar pajak. Dana yang keluar untuk menanggulangi kasus itu juga diambil dari pajak.
Merugikan Orang Lain
Salah satu kasusnya, ada dua orang diberi bogem mentah oleh puluhan warga.
Ada kabar yang menyebut keduanya akan melakukan pembunuhan dan menjual anggota tubuh korban, demikian dikutip dari Reuters.
Untungnya, kedua pria ini selamat. Namun, nasib berbeda dialami oleh Shantadevi Nath.
Akibat hoaks WhatsApp tentang penculik, wanita ini meregang nyawa setelah dikepung dan dihajar oleh 100 orang massa. Terkuak bahwa wanita itu hanyalah seorang pengemis.
Reporter: Arie Dwi Budiawati
Sumber: Dream.co.id
(Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement