Android Q Bakal Boyong Face ID dan Screen Recording Bawaan?

Sejumlah fitur anyar di Android Q terungkap, salah satunya adalah dukungan fitur Face ID bawaan.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 31 Jan 2019, 16:30 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2019, 16:30 WIB
Android Q
Android Q. Dok: xda-developers.com

Liputan6.com, Jakarta - Informasi seputar fitur anyar yang akan tersedia di Android Q kembali muncul. Kali ini, informasi didapatkan dari laporan 9to5Google beberapa waktu lalu.

Dikutip dari GSM Arena, Kamis (31/1/2019), salah satu fitur anyar yang akan ada di Android Q adalah dukungan bawaan untuk fitur pengenalan wajah yang lebih rumit.

Sistem ini kemungkinan mirip dengan kemampuan pengenalan wajah di iPhone XS yang mendukung kamera infrared, dot projector, dan flood iluminators.

Menu pengaturan untuk pengenalan wajah ini nantinya akan mirip dengan pemindai sidik jari. Karenanya, pengaturannya akan terpisah dari fitur trusted face yang ada saat ini.

Selain itu, Android Q juga akan memiliki kemampuan screen recording bawaan.

Sebelumnya, untuk melakukan hal tersebut, pengguna Android biasanya memanfaatkan aplikasi pihak ketiga.

Ada pula opsi fitur Emergency baru yang dapat diakses dengan tombol Power. Jadi, opsi untuk memanggil nomor darurat yang dapat dikontak kini muncul bersama opsi power off, restart, dan screenshot.

Tidak hanya itu, Android Q juga akan mendukung 5G dan Wi-Fi WPA3. Terakhir, ada fitur Sensor Privacy yang memungkinkan pengguna mematikan akses untuk sejumlah sensor.

Google sendiri disebut-sebut akan memperkenalkan Android Q saat konferensi I/O pada Mei 2019. Sistem operasi ini nantinya juga dipastikan akan mengusung kode nama Android 10.

Perangkat Misterius Google Muncul dengan Android Q

Ilustrasi Android 9 Pie
Ilustrasi Android 9 Pie (Foto: Google)

Perangkat misterius dari Google dilaporkan baru saja muncul ke permukaan. Informasi ini pertama kali diketahui dari laman pengukuran benchmark Geekbench beberapa waktu lalu.

Dikutip dari BGR, Senin (28/1/2019), perangkat ini diketahui mengusung kode nama Google Coral.

Tidak disebutkan jenis chipset yang digunakan, tapi hasil menunjukkan skor yang serupa dengan Snapdragon 855.

Terlebih, diperlihatkan prosesor yang ada di perangkat ini berasal dari Qualcomm. Kendati demikian, tidak ditemukan kode "msmnile" yang biasanya ditemukan di pengujian benchmark Snapdragon 855.

Dari laman itu pula diketahui perangkat ini memiliki RAM 6GB dan sudah menjalankan Android Q. Informasi itu jelas menarik mengingat Android Q merupakan sistem operasi yang belum dirilis.

Dengan informasi itu ada prediksi menyebut bahwa perangkat ini sebenarnya Pixel 3 yang diperbarui.

Namun ada pula yang memperkirakan smartphone ini adalah Pixel 4 atau perangkat Pixel non-smartphone.

Salah satu kemungkinan adalah perangkat ini sebenarnya Chromebook. Alasannya, nama Coral sempat dipakai beberapa kali digunakan Chromebook besutan Acer dan Lenovo yang dipersenjatai chip dari Intel.

Sekilas Soal Android Q

Android Q
Ilustrasi Android Q. (Foto: Mobile Syrup)

Walaupun nama resmi untuk Android Q masih belum terungkap, kehadirannya patut ditunggu.

Dilansir dari Digital Trends pada Jumat (18/1/2019), sistem operasi generasi selanjutnya, Android Q, dikabarkan akan menawarkan beberapa fitur baru, seperti tema dark, mengubah perizinan pada Android, dan mode desktop.

Berikut ini Tekno Liputan6.com rangkum penjelasan dari masing-masing fitur tersebut.

1. Tema Gelap

Menurut laporan dari XDA Developers, tema gelap dapat diakses di seluruh sistem melalui pengaturan Display di Android.

Durasi pada mode gelap pun dapat diatur sesuai jadwal yang ditentukan pengguna dan dapat diaktifkan terus menerus.

Menariknya, ada kemungkinan mode tersebut akan berfungsi pada aplikasi yang tidak memiliki fitur modus gelap sendiri.

Fitur ini dapat membuat mata pengguna tidak sakit saat menggunakan gawai pada ruangan gelap. Selain itu, dapat menghemat baterai pada ponsel dengan tampilan OLED.

2. Mengubah Perizinan Pada Android

Google telah mengubah sepenuhnya cara perizinan bekerja pada Android. Menurut laporan XDA Developers, misalnya izin pada fitur lokasi dapat dibatasi hanya "saat aplikasi sedang digunakan," sesuatu yang sebetulnya telah dimiliki iOS beberapa waktu.

Pada menu pengaturan, pengguna juga dapat melihat grafik "penggunaan izin". Grafik tersebut menunjukkan izin mana yang sedang digunakan pada waktu tertentu.

3. Mode Desktop

Ada opsi pengembang yang disebut force desktop mode. Deskripsi pada fitur tersebut mengatakan modus desktop eksperimental pada tampilan layar sekunder.

Pada percobaannya, fitur tersebut tidak dapat diaktifkan sepenuhnya karena Google masih dalam tahap pengembangan untuk Android Q.

Selain itu, ada sejumlah opsi pengembang tambahan untuk hal-hal yang mendukung multi-windows dan opsi untuk "Game Update Package Preferences" yang memungkinkan pengguna untuk memilih driver grafis.

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya