Liputan6.com, Jakarta Debat kedua presiden yang berlangsung pada malam ini semakin panas saat sesi bertanya.
Pada sesi bertanya, Joko Widodo melemparkan pertanyaan kepada Prabowo Subianto perihal strategi peningkatan startup unicorn di Indonesia saat menjadi Presiden terpilih.
Usai Jokowi menanyakan hal itu, tampak Prabowo kurang memahami apa yang dimaksud dengan unicorn.
Advertisement
Baca Juga
"Unicorn, apa yang dimaksud unicorn?," tanya balik Prabowo. "Apa itu unicorn, yang online-online itu?"
Karena hal itu, warganet pun berkomentar dan merasa terkejut saat calon presiden nomor 2 itu tidak mengetahui apa itu unicorn.
Informasi, istilah unicorn ini memang terkait erat dengan perusahaan rintisan atau startup. Unicorn sendiri merupakan perusahaan startup yang memiliki valuasi antara USD 1 miliar hingga USD 10 miliar.
Untuk diketahui, saat ini sudah ada empat startup unicorn yang ada di Indonesia, yakni Traveloka, Go-Jek, Bukalapak, dan Tokopedia.
Â
Menkominfo Targetkan 1 Startup Unicorn dan Decacorn
Menteri Komunikasi dan Infomatika (Menkominfo) Rudiantara menargetkan di 2019 setidaknya ada startup lagi yang menyandang predikat unicorn.
Selain itu, Rudiantara juga menuturkan pihaknya optimistis ada satu startup dengan status decacorn lahir di Indonesia. Status decacorn sendiri ditujukan untuk startup dengan nilai valuasi di atas US$ 10 miliar.
"Tahun ini, kita harus targetnya tambah satu unicorn dan bonusnya ada satu yang jadi decacorn. Alhamdullilah, nanti juga ada decacorn yang sebentar lagi jadi, tunggu satu lagi ronde pendanaan," tuturnya saat ditemui usai konferensi pers Piala Presiden Esports 2019 di Jakarta, Senin (28/1/2019).
Â
Advertisement
Ekonomi Digital di Indonesia Berkembang Pesat
Sebelumnya, Rudiantara menyebut perkembangan ekonomi digital di indonesia sangat pesat. Pada 2018, porsi ekonomi digital terhadap PDB Indonesia diperkirakan mencapai 8,5 persen. Angka ini naik dibandingkan kontribusi tahun 2017 yang saat itu 7,3 persen.
Untuk mendorong terus berkembangnya ekonomi digital ini, Kominfo bersama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) telah mempermudah prosedur lahirnya startup.
"Kita itu tidak menerapka regulasi untuk startup, istilahnya biarkan mereka berkembang dulu baru kita tata. Jangan belum apa-apa udah disuruh ini itu, itu justru akan mempersulit mereka," ujarnya bulan lalu.
(Ysl/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :