Liputan6.com, Jakarta - Amazon Web Services (AWS) baru saja mengumumkan salah satu bentuk investasinya di Indonesia. Dalam pengumuman terbaru, perusahaan asal Amerika Serikat itu menjadikan Jakarta sebagai region AWS kesembilan di Asia Pasifik.
Selain itu, AWS juga menggelar program yang diberi nama AWS Eduacate. Menurut Regional Manager Director AWS APAC, Peter Moore, program ini diberikan pada perguruan tinggi untuk menghasilkan tenaga kerja ahli cloud computing.
"Kami menawarkan AWS ke perguruan tinggi dan membawa program pelatihan termasuk ketrampilan di bidang cloud computing," tuturnya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (4/4/2019).
Advertisement
Baca Juga
Moore menuturkan proyek perdana AWS Educate sudah dilakukan pada Maret 2019 di SMK 11 Malang. Rencananya, para peserta yang terdiri dari pengajar dan siswa dengan jumlah lebih dari 500 orang itu akan menyelesaikan program ini pada Mei 2019.
Dalam AWS Educate, program pelatihannya juga sudah tersedia dalam bahasa Indonesia, sehingga lebih mudah diadopsi. Porgram ini sekaligus mendukung program nasional Digital Talent Scholarship dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Sekadar informasi, Digital Talent Schlarship merupakan program beasiswa yang ditujukan untuk pelatihan pada delapan bidang teknologi informasi, seperti kecerdasan buatan, big data analytics, cyber security, machine learning, hingga digital policy dan cloud computing.
Tidak hanya pelatihan, AWS Educate juga menyediakan program pengembangan profesional. Para peserta juga diberi kesempatan untuk menjalani magang dan akses mendapatkan pekerjaan.
Â
Rencana Investasi AWS di Indonesia
Amazon Web Services (AWS) baru saja resmi mengumumkan akan membuka region infrakstruktur di Indonesia, lebih tepatnya di Jakarta. Rencananya, infrakstruktur ini akan dibuka pada akhir 2021 atau awal 2022.
Menurut Managing Director AWS Asia Pacifik, Ed Lenta, region baru di Indonesia ini akan terdiri dari tiga availability zone (zona ketersediaan). Masing-masing didukung pasokan daya, sistem pendingin, dan keamanan fisik yang terpisah.
"Indonesia akan menjadi region AWS kesembilan di Asia Pasifik. Dengan kehadiran region ini, kami dapat menghadirkan layanan yang lebih baik bagi pelanggan, mulai dari low latency dan akses lebih cepat," tuturnya saat konferesi pers di Jakarta, Kamis (4/4/2019).
Ed Lenta menuturkan kehadiran region AWS di Indonesia diharapkan dapat mendukung banyak pihak dalam meningkatan layanannya. Adapun sasaran pengguna layanan ini mulai dari startup, perusahaan besar, hingga badan pemerintah.
"Tiap availabilty zone akan ditempatkan di tempat terpisah, tapi dengan jarak cukup dekat. Dengan cara ini, potensi risiko yang berdampak pada kelangsungan bisnis dapat dikurangi," tuturnya menjelaskan.
Keputusan untuk membuka region di Indonesia juga bukannya tanpa alasan. Salah satunya adalah jumlah pengguna AWS yang memang cukup banyak di Tanah Air.
Dari para pengguna tersebut, AWS mendapatkan banyak umpan balik terkait keinginan atau fitur yang diinginkan pengguna. "Dan, kami rasa ini waktu yang tepat untuk kami membuka region di Indonesia untuk memberikan layanan lebih baik," ucapnya.
Untuk diketahui, AWS sendiri saat ini sudah memiliki delapan region yang terdiri dari beberapa negara, seperti Beijing, Mumbai, Ningxia, Seoul, Singapura, Sydney, Tokyo, dan Hong Kong.
(Dam/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Advertisement