Tahun Ini, Grab Targetkan Kembali Kantongi Dana Rp 28 Triliun

Grab juga sedang mencari cara untuk memperluas bisnisnya dengan cepat dalam layanan keuangan dan pengiriman makanan.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Apr 2019, 17:30 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2019, 17:30 WIB
Driver Grab Bike Mengaku Bangga Jadi Bagian Kirab Obor Asian Games 2018
Driver Grab Bike Malang

Liputan6.com, Jakarta - Grab  menargetkan dapat mengumpulkan USD 2 miliar (setara dengan Rp 28 triliun)lagi dari investor strategisnya untuk tahun ini. Hal tersebutdiutarakan oleh CEO Grab Anthony Tan.

Menariknya, pernyataan itu ia sebutkan beberapa minggu setelah mengumumkan pendanaan lebih dari USD 4,5 miliar.

"Kami berharap dapat meningkatkan USD 6,5 miliar dari total modal tahun ini," kata Anthony seperti dilaporkan Reuters via Merdeka, Senin (8/4/2019).

Dilanjutkannya, pendanaan tersebut akan menjadi campuran antara hutang dan ekuitas.

Dirinya juga menambahkan bahwa Grab sedang mencari cara untuk memperluas bisnisnya dengan cepat dalam layanan keuangan dan pengiriman makanan.

Selain itu, langkah Grab selanjutnya adalah akan melakukan akuisisi atau investasi setidaknya di enam perusahaan.

Putaran pendanaan Grab yang besar dimulai tak lama setelah membeli operasi Uber di Asia Tenggara pada Maret 2018 dan sebagai imbalannya, Uber mengakuisisi 27,5 persen saham di bisnis Grab. 

Grab Raih Status Decacorn, Apa Itu?

Resmi 'Dipoles', Apa yang Baru di Aplikasi Grab?
Ilustrasi Driver Grab dengan Helm Baru (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Setelah merger dengan Uber di Asia Tenggara pada tahun lalu, Grab telah berkembang begitu pesat. Grab berhasil menjadi superapp pertama dan terbesar di Asia Tenggara.

Kini, perusahaan teknologi yang beroperasi di 336 kota di Asia Tenggara itu telah menjadi startup yang meraih status decacorn pertama di Asia Tenggara. Lalu, apa itu decacorn?

Decacorn adalah sebutan untuk startup yang memiliki valuasi lebih dari USD 10 miliar. Valuasinya 10 kali lipat lebih besar dibandingkan unicorn, namun 10 kali lipat di bawah hectocorn.

Saat ini, valuasi Grab sudah mencapai USD 11 miliar. Grab sendiri menawarkan solusi sehari-hari dengan layanan transportasi, pengiriman barang dan makanan, pembayaran mobile, serta hiburan digital.

Dengan filosofi terbuka, Grab menyatukan para mitra untuk membuat hidup lebih baik bagi semua pengguna di Asia Tenggara.

Sebelumnya, startup yang berbasis di Singapura itu baru saja masuk dalam daftar perusahaan paling inovatif. Dikutip dari Business Insider, Grab berada di urutan kedua perusahaan paling inovatif.

 

Kalahkan Apple dan Alibaba

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Perusahaan ini bahkan mengalahkan perusahaan teknologi lain, seperti Apple dan Alibaba. Sekadar informasi, daftar perusahaan inovatif ini dirilis oleh Fast Company, majalah bisnis asal Amerika Serikat.

Grab juga dinobatkan sebagai perusahaan nomor satu untuk kategori transportasi.

Berdasarkan penuturan Fast Company, Grab terpilih menjadi dua besar perusahaan paling inovatif karena dianggap sudah mengubah kehidupan ratusan juta orang.

Menurut majalah tersebut, Grab berhasil mengoperasikan sistem yang kompleks menjadi transaksi sederhana tidak hanya untuk pengguna, tetapi juga merchant yang bergabung.

Adapun peringkat pertama diberikan pada Meituan Dianping, aplikasi asal Tiongkok.

Aplikasi sewa dan pengiriman ini dilaporkan sudah melayani 27,7 miliar transaksi selama enam bulan tahun lalu.

Grab sendiri menyambut baik laporan tersebut. Co-founder Grab Tan Hooi Ling, menuturkan pihaknya merasa rendah hati karena sudah diakui inovasinya bersama dengan perusahaan global lain.

Reporter: Fauzan Jamaludin

Sumber: Merdeka.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya