Google Maps Dilengkapi Fitur AR, Begini Cara Menggunakannya

Google Maps AR menggunakan kamera belakang smartphone untuk memberikan gambar asli dari jalanan tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mei 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2019, 10:00 WIB
Google Maps
Google Maps dilengkapi fitur AR. (Foto: Google)

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, Google Maps baru saja menambahkan teknologi baru pada aplikasinya, yaitu Augmented Reality (AR).

Google Maps AR pertama kali mendemonstrasikannya dalam acara Google I/O 2018 di Mountain View, Amerika Serikat (AS).

Dilansir Pocket Lint pada Selasa (28/5/2019), Google Maps AR menggunakan kamera belakang smartphone untuk memberikan gambar asli dari jalanan tersebut, yang mana sama seperti yang dilihat mata pengguna dibandingkan dengan hanya melihat titik-titik seperti biasanya pada layar Maps.

Uniknya, petunjuk arah juga akan muncul pada layar smartphone untuk menuntun arah pengguna.

Cara mengaktifkan fitur AR di Google Maps yaitu dengan menekan tombol "Start AR", fitur AR otomatis akan mengaktifkan kamera dan langsung memberikan rute terbaik untuk mengantarkan pengguna ke destinasi mereka.

Ketika mengaktifkan fitur AR, otomatis layar smartphone akan terbagi dua. Bagian atas merupakan fitur navigasi Google Maps AR, dan bagian bawah layar menampilkan petunjuk Google Maps seperti biasanya.

Untuk menampilkan petunjuk arah, smartphone pengguna harus menyorot ke arah jalanan. Jika tidak, maka sebuah peringatan akan muncul di layar smartphone pengguna dan tidak akan memberikan petunjuk kepada pengguna jalan.

Perlu digaris bawahi, Google Maps AR hanya tersedia untuk fitur Maps pejalan kaki. Sayangnya, belum diketahui kejelasan kapan fitur ini akan diluncurkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Pengguna Google Maps Bisa Laporkan Jalan Macet Karena Kecelakaan

Fitur ETA dari Google Maps
Peta digital / Sumber: Pexels.com

Google Maps dilaporkan akan mengadopsi salah satu fitur yang ada pada layanan Waze. Ya, fitur yang dimaksud adalah fitur pelaporan kemacetan di jalan akibat kecelakaan.

Dilansir 9To5Google pada Kamis (9/5/2019), Google kini tengah merancang dengan mengadopsi fitur tersebut untuk dimasukan ke dalam aplikasinya.

Pada versi sebelumnya, pengguna Google Maps sebetulnya sudah mampu melaporkan insiden di jalan. Sayangnya, pada versi ini belum lengkap sehingga semua insiden di jalan hanya dilabeli sebagai "pelambatan".

Fitur ini pastinya sangat berguna untuk banyak orang untuk mendukung aktivitas perjalanan sehari-hari menjadi lebih cepat.

Google sendiri bertujuan untuk meningkatkan fitur ini, agar pengguna lain bisa mengetahui jalan mana yang mengalami kecelakaan, razia, dan perbaikan.

Kabarnya, fitur tersebut akan diluncurkan pada minggu ini, tapi masih belum jelas apakah fitur ini hanya tersedia untuk pengguna Android atau pengguna.

Sayang, Google tak menyediakan ruang untuk memberikan feedback mengenai kemampuan fitur tersebut.

Google Maps Kini Hadir dengan Fitur Incognito Mode

Fitur ETA dari Google Maps
Google Maps / Sumber: iStockphoto.com

Salah satu fitur penting yang diumumkan Google dalam ajang Google I/O 2019 adalah kehadiran Incognito Mode untuk Google Maps.

Bagi pengguna layanan Google, nama tersebut tentu tidak asing karena sudah memang sudah cukup lama tersedia di Chrome.

Namun kali ini, Google memboyong kemampuan tersebut ke aplikasi Maps. Upaya ini disebut merupakan langkah Google menghargai keamanan dan privasi para pengguna layanannya.

"Privasi dan keamanan merupakan fondasi dari semua yang kami lakukan," tutur CEO Google Sundar Pichai seperti dikutip dari Venture Beat, Rabu (8/5/2019). Selain Maps, fitur ini lebih dulu dihadirkan Google di aplikasi YouTube.

Pada dasarnya, modus ini memang tidak sepenuhnya menghentikan pelacakan aktivitas pengguna. Kendati demikian, dengan mengaktifkan modus ini, aktivitas tersebut setidaknya tidak tersimpan dan dihubungkan ke profil pengguna.

Dengan kata lain, Google memberikan kesempatan pengguna mengontrol hal yang dicarinya. Untuk memudahkan pengguna, pengaturan modus ini dapat diakses langsung dari profile picture pengguna.

Tidak hanya itu, perusahaan juga mengungkapkan secara resmi kehadiran fitur untuk memudahkan pengguna menghapus riwayat dan lokasi dari akun Google miliknya.

Melalui fitur ini, pengguna dapat mengatur secara manual atau otomatis penghapusan aktivitas akun miliknya. Google menyediakan durasi penyimpanan aktivitas mulai dari tiga bulan hingga 18 bulan, sebelum seluruhnya dihapus secara otomatis.

Google menyebut fitur ini akan hadir untuk pengguna dalam beberapa minggu ke depan. Raksasa internet itu juga menyebut fitur ini merupakan langkah awal, sehingga tidak tertutup kemungkinan fitur serupa akan hadir untuk layanan lain. 

(Shintya Alfian/Jek)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya